Thursday, October 18, 2012

Kompoisisi Tinja


Biasanya, kalau makan pedas, jarang sekali kita bisa makan sedikit. Pengen nambah dan nambah lagi. Sepakat nggak sih? Aha! Apalagi kalau makanannya enak menggoyang lidah. Perut yang tadinya kosong pun diisi dengan aneka rasa, aneka makanan.

Kalau perut sudah terasa kenyang, nggak lama kemudian biasanya kita merasakan adanya kontraksi dari dalam. Saya menyebutnya sebagai bokshow, alias boker show. Hahaha. Begitulah, apapun istilahnya buat orang yang buang hajat.Saat kontraksi di perut semakin terasa, ada baiknya kita nggak menunda-nunda ke kamar mandi. Kenapa ya? Tentu saja ada alasannya. Nggak lain nggak bukan, karena kandungan tinja itu sendiri. Hei, memangnya, komposisi tinja itu apa aja sih? Kita bahas itu aja yuk! Jangan merasa jijik dulu yah Jadi, umumnya, kita akan mengeluarkan tinja sebanyak 150 - 300 gram tinja per hari. Yah, berarti 0.15 - 0.3 kg gitu deh. Setiap 1 gramnya sendiri mengandung 300 - 500 milyar mikroorganisme. Jumlah kuman dalam satu gram kotoran setara dengan 100 kali jumlah penduduk dunia. Wow, angka yang dahsyat bukan?Itu dari segi mikroorganismenya. Kalau dari kandungan airnya, pada tinja yang segar/basah, 70% terdiri atas air. Jika tinja tersebut dikeringkan maka berat bakteri hampir sekitar 1/2 dari berat tinja. Sisanya berupa sisa sayur mayur, sedikit lemak, sel epitel yang rusak dan unsur-unsur lainnya. Jadi tidak semua bagian tinja adalah sisa-sisa makanan, karena sisa-sisa makanan hanya sekitar (sederhananya) 10 - 15% dari total tinja.Nah, ngomong-ngomong soal bau tinja, ternyata kita bisa mengatur bau tinja yang kita inginkan. Bagaimana caranya? Ya dengan mengatur asupan makanan yang kita konsumsi. Tinja yang berbau busuk, dihasilkan oleh diet yang kaya daging terus menerus. Hal ini diakibatkan oleh berbagai jenis protein dihancurkan oleh bakteri pembusuk menjadi amonia, indole, skatole dan hidrogen sulfida. Hasilnya tinja berbau seperti telur busuk (rotten eggs). Diet yang kaya zat tepung atau serat, menyebabkan bakteri lactic acid memproduksi asam laktat dalam jumlah yang besar, dan tinja pun menjadi asam.Makanya, kalau sakit perut, mending langsung ke belakang aja yahSumber: myscienceblogs

No comments:

Post a Comment