Apa Anda merasakannya?
Malas berlama-lama di bawah sinar matahari?
Tidak juga dengan pertolongan topi atau payung?
Tidak cukup dengan kipas?
Kebutuhan pendingin ruangan kian tinggi?
Pagi terasa seperti siang yang menusuk?
Siang membuat dehidrasi?
Musim kemarau lebih panjang?
Demam berdarah dan malaria muncul dimana-mana?
Hujan deras tiba-tiba datang dan mengundang banjir?
Jawabannya, ya!
“Dekade 1990-an dan 2000-an adalah 10 tahun terpanas!”
World Meteorological Organization.
Kok bisa?
Permukaan bumi dilapisi dengan Gas Rumah Kaca (GRK). Ketika masuk atmosfer Bumi, panas matahari harus melewati panel ini. Kemudian diserap oleh tanah, air, dan ekosistem lain. Makanya, Bumi terasa hangat. Kalau tidak ada GRK, Bumi akan dingin dan beku. Proses ini disebut Efek Rumah Kaca. Secara alami GRK penting.
TAPI, GRK di atmosfer bertambah kian hari kian cepat. Bahkan terlalu cepat.
Alhasil, Bumi makin panas!
AKIBATNYA?
Gletser di Kutub Utara dan Selatan mencair!
10 – 20% gletser di pegunungan Alpen hilang dalam 20 tahun mendatang.
Gletser seluas 33.000 km2 di pegunungan Himalaya mencair
Permukaan air laut naik 9 – 96 cm. Garis pantai bergeser dan penduduk pesisir pantai terancam mengungsi! Termasuk Indonesia.
Sumber kebutuhan air tawar sepertiga penduduk dunia kering pada tahun 2100.
Suhu air laut yang panas membuat terumbu karang menjadi putih dan mati, termasuk berbagai jenis ikan karang yang jadi sumber makanan manusia juga.
Jumlah kelahiran penyu betina lebih banyak dibandingkan penyu jantan akibat suhu pengeraman yang lebih tinggi.
80% spesies tanaman dan binatang akan punah dalam 1 abad mendatang.
Kekeringan dan kebakaran hutan di hutan tropis Indonesia kian tinggi. Bagaimana dengan orang utan dan habitatnya? Atau, kita, manusia?
Beberapa jenis nyamuk pembawa penyakit, seperti demam berdarah dan malaria, menyebar keluar dari daerah tropis.
Musim kemarau panjang dan musim hujan yang singkat gagal panen, krisis pangan.
Intensitas hujan yang hebat hingga terjadi badai besar, hujan keras, dan banjir.
Kira-kira 150,000 jiwa tewas setiap tahunnya akibat pemanasan global. Tahun 2003, gelombang udara panas di Eropa menelan 25.482 jiwa.
Perkiraan kerugian dari perubahan iklim mencapai USD 11 milyar atau sekitar Rp 110 trilyun per tahun!
KITA, PENYEBABNYA!
Kita seringkali menggunakan bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, minyak bumi) dalam beraktivitas. Pertumbuhan penduduk, perkembangan industri, dan teknologi makin menambah parah jumlah emisi GRK yang dilepas ke udara.
Darimana datangnya GRK?
37% total emisi CO2 datang dari sektor listrik polutan terbesar: 23 trilyun ton emisi CO2 per tahun atau lebih dari 700 ton per detik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Pembuangan transportasi. Kendaraan yang mengonsumsi 7,8 liter bahan bakar per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, setiap tahunnya mengeluarkan emisi 3 ton CO2 ke udara!
Penggundulan atau pembakaran hutan.
Tahukah Anda?
Saat kita menonton TV, menyalakan AC, menyalakan lampu, menggunakan pengering rambut, bermain video game, menggunakan microwave, mencuci/mengeringkan pakaian dengan mesin cuci, menyetrika baju, dan semua aktivitas yang menggunakan listrik berarti kita sudah membuat Bumi bertambah panas.
Apa yang bisa SAYA lakukan?
Smart Saving:
Memilih teknologi terbaru yang membutuhkan energi sedikit namun tetap nyaman. Atau, ganti lampu hemat listrik. Menggunakan energi dengan bijaksana akan mengurangi kebocoran energi yang tidak perlu.
Lebih sedikit gunakan kendaraan dalam perjalanan singkat atau dekat. Jalan kaki, kayuh sepeda, naik mobil beramai-ramai, dan kendaraan umum, selain akan menghemat pengeluaran transport Anda, tentu saja mengurangi karbondioksida. Sekaligus olah raga, kan?
Periksa ban kendaraan Anda. Menjaga “kesehatan” ban Anda secara teratur mengurangi 10 kg karbondioksida di atmosfer.
Daur ulang sering-sering. Anda bisa menghemat 1200 kg karbondioksida per tahun HANYA dengan mendaur ulang setengah sampah kertas Anda sehari.
Butuh air hangat untuk mandi, air panas untuk minum kopi dan teh, atau mencuci pakaian? Gunakan secukupnya dan Anda mengurangi 420 kg karbondioksida per tahun. Banyak, kan?
Hindari membeli produk dengan bungkus berlapis-lapis. Tahukah Anda, setiap kali Anda mengurangi 10% sampah saja, Anda sudah mengurangi 600 kg karbondioksida.
Tanam pohon, tentu saja. Bayangkan, satu pohon saja bisa menghisap 1 ton karbondioksida sepanjang hidupnya.
Matikan alat elektronik! TV, DVD, VCD, MP3, stereo, komputer, monitor, games, ketika Anda tidak sedang menggunakannya. Anda menghemat beribu-ribu kg karbondioksida per tahun. Tak perlu dipindahkan ke posisi stand-by atau memasang timer karena listrik masih tetap mengalir. Jadi, padam sama sekali.
No comments:
Post a Comment