Sunday, November 25, 2012

Mencoba Bersyukur Kembali

"Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai, oleh karena itu aku selalu
menyukai apa pun yang kudapatkan"



Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati
yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa
damai,
tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa
membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat Kita tak bersyukur.

Pertama : Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan,
bukan
pada apa yang kita miliki. Anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan,
pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tetapi anda masih merasa
kurang.

Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu
terobsesi
oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang
mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak
mendapatkannya kita terus memikirkannya.

Tapi anehnya, ketika keinginan itu sudah didapatkan, kita hanya
menikmati
kesenangan sesaat. Kita tetap tidak puas, kita ingin yang lebih lagi.
Jadi
betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi
'KAYA'
dalam arti yang sesungguhnya. Orang yang 'kaya' bukanlah orang yang
memiliki
banyak hal, tetapi orang kaya adalah orang yang dapat menikmati apapun
yang
mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi
Kita
perlu menyadari bahwa berbagai keinginan inilah yang menjadi akar
perasaan
tidak tentram. Kita dapat mengubah perasaan kurang berkecukupan ini
dengan
berfokus pada apa yang sudah kita miliki.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat
membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Ini sebenarnya suatu
keinginan yang wajar. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai
kaki, tetapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan
mulai
bersyukur.


Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang
lain
lebih beruntung. Kemana pun kita pergi, selalu ada orang yang lebih
pandai,
lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari
kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan
penghasilan
saya dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah
dan
gelisah. Sebagai mantan mahasiswa teladan dikampus, saya merasa gelisah
setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di
atas saya. Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi
saya. Saya menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya agar tidak
kalah
dengan rekan-rekan saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis
pekerjaannya,
yang penting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal
ini
tak akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang
saya dapatkan. Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di
pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit
jiwa.
Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, "Lulu, Lulu..."
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang
ini. Si dokter menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak
oleh
Lulu." Si pengunjung manggut-mangggut, tetapi begitu lewat sel lain ia
terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di
tembok
dan berteriak, "Lulu, Lulu..". "Orang ini juga punya masalah dengan
Lulu?",
tanya pengunjung itu keheranan. Dokter kemudian menjawab, "Ya, dialah
yang
akhirnya menikah dengan Lulu.... ".

Hidup kita akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita
miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
Saya
ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai sorang ibu yang
sedang
terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap bahagia. Ketika
ditanya
kenapa demikian, ia menjawab, "Saya mempunyai dua anak laki - laki. Yang
pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di seberang lautan ini. Kalau
berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak
kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia
karena
saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di Surga."

Bersyukurlah. ..

Bersyukurlah bila kamu belum memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan.
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu tentang sesuatu Karena itu
memberimu
kesempatan untuk belajar.

Bersyukurlah untuk masa-masa yang sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, karena itu memberimu kesempatan untuk
berkembang.

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru, karena itu akan membangun
kekuatan
dan karaktermu.

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat, itu memberi pelajaran yang
berharga.

Mungkin mudah untuk Kita bersyukur ketika mengalami hal-hal baik.

Namun, hidup yang berkelimpahan justru datang pada mereka yang tetap
dapat
bersyukur pada masa masa yang sulit.

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif .. Karena
itu,
temukan cara bersyukur ketika menghadapi permasalahan, maka semua itu
akan
menjadi berkat bagimu ..


[unknown author]

No comments:

Post a Comment