Oprah Winfrey pernah bertanya kepada Michael Jackson, apakah MJ merasa bahagia dengan semua kekayaan dan popularitasnya selama ini. Jawaban MJ adalah “saya tidak pernah merasa bahagia, saya selalu merasa kesepian selama hidup saya” . Oprah kembali bertanya, sejak kapankah MJ merasakah kesepian? Michael Jackson menjawab “sejak saya berumur 8 tahun”. Semua orang tahu Michael Jackson memulai karir menyanyinya pada saat ia berusia 8 tahun. Jadi pada saat awal karirnya, ia merasa kesepian.
Penulis blog ini juga merasakan hal yang sama. kesepian. sangat sering sekali dialami oleh penulis blog ini. Bahkan terkadang depresi datang karena rasa sepi ini. Sedih rasanya melihat begitu banyak nomor kontak di list handphone namun hanya 1-2 orang yang penulis benar-benar kenal. selebihnya hanyalah nama. Sedih terkadang melihat begitu banyak nama di Yahoo Messenger namun penulis hanya berbicara kepada orang yang sama setiap kali masuk ke Yahoo Messenger, dan bahkan penulis sama sekali tidak berbicara dengan siapapun saat login ke Yahoo Messenger. Sepertinya hidup hanya seperti satu kegiatan rutin yang itu-itu saja. Kerja dari pagi hingga sore, pulang kerumah, dirumah hanya mengerjakan hal yang sama seperti bermain gitar, menulis, nongkrong didepan komputer entah ngapain, paling ngobrol sama yayang. sampai-sampai sepertinya hanya yayang seorang saja teman penulis sekarang ini. Sehingga sempat terpikir, kalau semisalnya putus sama yayang, sepertinya tidak ada lagi orang yang bisa diajak ngobrol, diajak bercanda, diajak berbagi. Terkadang ingin sekali seusai pulang kantor, pergi hang-out dengan teman-teman, namun siapa? penulis dengan teman-teman kantor juga tidak terlalu dekat dan setiap orang memiliki urusannya masing-masing. mengontak teman-teman terdahulu juga lebih sulit, karena ada yang sudah berkeluarga, masih sibuk dengan kerjaan, merasa capai jadi malas untuk hang out, dan beribu alasan lainnya. rasanya begitu susah mencari orang-orang. Kemana orang-orang?Terkadang sangat-sangat iri dengan orang-orang yang masih bisa pergi secara berkelompok, seperti anak-anak SMU/kuliahan yang suka nonton rame-rame. atau sekedar hangout. sungguh sangat susah rasanya dan tidak mungkin rasanya untuk melakukan itu sekarang. Yayang sendiri pernah mengatakan penulis harus mencari teman-teman baru. namun entah kenapa, rasanya sulit mencari teman-teman baru, khususnya pria. entah kenapa penulis sungguh-sungguh-sangat-sangat malas berbicara dengan pria. membosankan. Jadi, yap! penulis enggan mencari teman baru. Teman online penulis juga pernah mengatakan kalau setiap orang berubah dan kita tidak bisa mengandalkan orang lain, ketika teman lama meninggalkan kita, carilah teman baru. omongan dia benar. 100% benar. hanya saja seperti tulisan diatas, lebih susah mencari teman-teman baru sepertinya.
Apabila melihat ke dalam, mengambil waktu sejenak untuk berpikir, mengevaluasi. Mungkin memang ada sebagian besar dari diri penulis yang berubah. merasa malas untuk menghubungi teman-teman (khususnya teman-teman “seperjuangan dahulu” dalam artian teman kuliah), kenapa? entahlah, penulis merasa sudah sangat-sangat tidak cocok dengan mereka, sepertinya cara bermainnya sudah sangat berbeda, cara berpikirnya sudah sangat berbeda, sudah tidak ada lagi kecocokan berteman dengan mereka. Lalu apakah ini artinya penulis memilih-milih teman? entahlah. mungkin penulis sudah sangat sering kesepian dan sendirian sehingga terkadang malahan terasa kaku ketika harus berinteraksi dengan banyak orang. berasa salah tingkah, berasa tidak tahu harus membicarakan apa yang akhirnya membawa penulis kepada rasa enggan untuk menghubungi teman-teman seperjuangan. Apakah itu masalah? penulis rasa tidak, buktinya teman-teman seperjuangan juga tidak “meluangkan” sedikit waktunya untuk mencari penulis kok. apakah ini egonya penulis saja? jawabannya adalah mungkin.
Penulis juga yakin, penulis pasti berubah, dan mungkin penulis sudah tidak lagi se”asik” dulu untuk diajak berteman, jadi banyak teman yang tidak lagi peduli penulis mau melakukan apa, apa kabar penulis, dan lain sebagainya. dan mungkin karena begitu banyak hal yang terjadi dalam hidup, penulis terkadang tidak lagi mengenali diri penulis sendiri. menyedihkan memang, mengetahui diri kita sendiri tidak lagi dibutuhkan oleh orang lain. menyedihkan mengetahui tidak ada orang lain yang mencari kita. dan menyedihkan sekali mengetahui kita tidak memiliki siapa-siapa. Sebenarnya rasa kesepian ini sudah dirasakan oleh penulis sejak penulis masih dalam bangku kuliah, namun mungkin tarafnya belum separah sekarang. apabila datang momen kesepian seperti ini, hidup terasa sangatlah tidak penting.
Banyak orang mengatakan kepada penulis “cari teman, ikut aktifitas atau kegiatan” .. penulis sudah melakukan itu, cuma tidak ada kelanjutan. misalkan penulis ikut kegiatan gereja, mencari teman di dunia maya lewat chatting, atau lainnya. semuanya tidak berguna. semuanya masih sibuk dengan urusannya masing-masing. misalkan kegiatan gereja, hanya pada hari H-nya saja kita berkumpul. tetapi selain hari H, tidak ada apa-apa. mencari teman di dunia maya juga sama, hari ini mendapat teman baru di Yahoo Messenger, tetapi setelah beberapa hari tidak chatting, orang di sebelah sana bertanya “ini siapa ya?” .. sungguh capai rasanya. semua aktifitas dan orang-orang barus terasa seperti angin lewat saja. begitu capai rasanya ketika harus dari diri kita sendiri yang mengejar-ngejar orang lain agar orang lain mau mengejar kita. kesannya kita ini sampah yang hanya dicari ketika orang butuh. mungkin itu yang bikin rasa depresi penulis terhadap kesepian. terkadang saat waktu masih menunjukkan pukul 8 atau 11 malam dan sedang baring-baring di ranjang, ingin rasanya ada seseorang (selain yayang) yang menelepon. tetapi faktanya adalah tidak ada yang menelepon.
sungguh iri rasanya melihat orang-orang yang memiliki banyak teman, dicari oleh orang-orang untuk diajak hangout, ditelponin oleh teman-temannya sekedar berbincang. sepertinya sudah sangat lama sejak ada teman-teman penulis menelepon sekedar hanya untuk berbincang. sepertinya yang nelpon ke handphone penulis cuma yayang, temen-temen kantor (yang mana memang ada keperluan kerjaan aja), operator handphone ngasih tau ada promo baru, marketing-marketing kurang kerjaan dari bank atau tempat fitness. tidak ada teman yang menelepon. such a pity isnt it? yes, i know it is.
tulisan diambil dari http://tresure.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment