Friday, November 23, 2012

Part 2 of usa & satanism, illuminati, The End of The world in 2012..continue to part 3

sumber yang bisa jadi bahan referensi untuk mengetahui lebih lanjut
http://www.conspiracyplanet.com/
http://video.google.com/videoplay?docid=-594683847743189197&q=zeitgeist&ei=rVJ_SNW3KpG2wgO8n4jDCA
http://video.google.com/videoplay?docid=8394844811105390386&q=jordan+maxwell&ei=Z05_SL3ROIqawgPxoo2MAQ
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Wicca%20&%20Witchcraft/signs_of_satan.htm


Di balik Rencana Perang Irak ( Fakta atau Fiksi? Panjang loh nih..awas mata pegal)

(sumber : http://www.bergaul.com/pages/blog/showblog.php?blogid=202) Blog yang dikirim di 23-05-2007

Bush menyatakan bahwa perang akan berlangsung dalam hitungan hari, dan dia akan melakukan apapun untuk melindungi rakyatnya, tanpa menunggu persetujuan pihak manapun. Sikap ini terutama didukung oleh Inggris (Pemerintahan Tony Blair) sebagai sekutunya yang setia. Sementara reaksi keras muncul dari sebagian besar rakyat dan negara-negara lain di dunia untuk mencegah terjadinya perang ini. Demikian intisari headline berita-berita dari berbagai media yang kita baca hari-hari ini. Mengamati betapa ngototnya Bush dan kroninya (Bush, Cheney, Rumsfeld dan Powell ) untuk mendeklarasikan perang, serta dukungan koneksinya di Inggris di bawah Tony Blair, menimbulkan pertanyaan besar tentang kemungkinan adanya agenda tersembunyi di balik itu. Apalagi, Hans Blix pada Sidang DK PBB Jumat 7 Maret 2003 telah menyatakan kesimpulannya bahwa tidak ada bukti Irak masih menyembunyikan senjata pemusnah massal. Tentu saja semua akan setuju bahwa seorang yang gila tidak selayaknya memiliki senjata yang dapat mengancam umat manusia. Tindakan represif tiranik Saddam terhadap rakyatnya sendiri, terhadap Kuwait, Kurdi serta gaya hidup mewah dengan tinggal di istana yang biaya pembangunannya dapat memberi makan jutaan orang miskin memang patut dikecam. Bahkan tidak banyak yang hendak menyangkal bahwa dia lebih dari patut untuk dilengserkan. Tapi apakah itu justifikasi yang cukup bagi hilangnya nyawa dan penyebab kesengsaraan dari rakyat Irak yang tidak berdosa, yaitu dengan menyerang Irak secara serampangan, seperti yang terjadi sebelum ini? Dengan perkembangan teknologi serta intensitas dan potensi pengerahan kekuatan sekarang, diperkirakan dampak yang timbul dari perang kali ini akan berlipat kali lebih dahsyat. Bom-bom “pintar” yang dikendalikan satelit akan menghujani “target-target” di Irak dalam waktu yang singkat dengan potensi daya rusak hingga lima kali lebih besar dari bom Hiroshima. Sejarah telah mencatat, berbagai alasan yang dikemukakan karena jatuhnya korban sipil yang tak berdosa akibat perang-perang sebelumnya. Akankah kali ini mereka mampu meminimalisasi dampaknya terhadap kaum sipil? Tak disangsikan lagi, ini adalah mega perang teluk kedua yang jauh lebih berbahaya. Kita saksikan rally menentang rencana perang terhadap Irak telah marak terjadi di berbagai belahan dunia, dari Australia hingga Argentina, dari Mexico hingga Maroko. Sekitar 6 hingga 10 juta orang melakukan pawai menentang perang Irak pada 15 Februari 2003, di lebih dari 600 kota-kota di seluruh dunia. Bahkan aksi yang paling gencar justru terjadi di negara yang dipimpin oleh dua manusia yang haus darah di atas, Inggris dan Amerika Serikat. Ironisnya, aksi menentang rencana perang ini justru salah satunya dimotori oleh mantan marinir AS yang terlibat di perang teluk satu dasawarsa lalu.
Kenneth O Nichols, demikian nama pahlawan milenia ini, telah mengobarkan semangat kemanusiaan dan persaudaraan sesama manusia untuk mencegah tragedi kemanusiaan terbesar di awal abad ini. Gerakan ini menggelinding bak bola salju yang kemudian menjadi gerakan rally manusia terbesar, yang melibatkan jutaan orang di berbagai negara, sejak perang Vietnam. Ken sendiri tahu lebih banyak dari siapapun tentang kebiadaban dan kesengsaraan yang ditimbulkan akibat perang teluk itu, baik terhadap para serdadu AS sendiri maupun rakyat Irak yang tak berdosa. Tak sedikit dari tentara itu yang merupakan korban propaganda dan juga korban “uji coba” pemakaian obat kimia yang disuntikkan tanpa persetujuan dan sepengetahuan mereka. Betapa depleted uranium 283 dipergunakan secara sangat tidak bertanggung-jawab dan tanpa perikemanusiaan, menyebabkan dampak fisik dan genetik yang menyedihkan, bahkan hingga ke generasi-generasi berikutnya. Ia lalu secara demonstratif membakar paspor dan melepaskan kewarganegaraan AS-nya. Ken Nichols bahkan lebih jauh menyarankan masyarakat untuk tidak membayar pajak yang nantinya hanya akan digunakan untuk membangun senjata pemusnah massal. Kita mengakui bahwa negara AS merupakan tanah impian bagi jutaan orang dari berbagai bangsa di dunia. Banyak kebaikan-kebaikan yang kita temui di negara itu. Jutaan orang dari berbagai belahan dunia mendapatkan kehidupan yang baik dan sejahtera di negara ini. Namun, hal itu tak dapat menghapus begitu saja sejarah kekejian yang melatarbelakangi perjalanan bangsa ini terhadap orang-orang asli benua Amerika, terhadap bangsa kulit hitam keturunan Afrika yang diperlakukan sebagai budak hingga berabad-abad, juga diskriminasi atas orang-orang yang kebetulan memiliki kulit berwarna.

Yang jelas lebih memprihatinkan lagi adalah rekaman atas kebijaksanaan luar negerinya yang sangat timpang. Standar ganda ditetapkan atas negara-negara lain berdasarkan kepentingan politik, ekonomi dan militer mereka. Intervensi dan sepak terjang AS terhadap negara-negara atau bangsa-bangsa lain dapat dilihat pada hampir dalam setiap perjalanan sejarah bangsa ini dari tahun ke tahun, khususnya terhadap negara-negara di Amerika Latin, Afrika dan Asia. Demikian pula halnya yang dilakukan oleh Inggris melalui aksi kolonialisme dan imperialisme berabad-abad terhadap berbagai bangsa di hampir semua belahan benua. Kini, sebagai tokoh utama pendukung rancangan perang Irak, PM Inggris ini mengusulkan “kompromi” atas deadlock yang terjadi di DK PBB: Presiden Saddam Hussein harus muncul di TV dan mengakui bahwa ia memiliki senjata pemusnah massal dan telah berniat melakukan agresi. Apa yang dikatakan Blair hanyalah menunjukkan kemunafikan yang terjadi di Downing Street. Mengapa Blair tidak muncul pula di TV dan mengungkapkan mengapa Inggris masih menyimpan senjata-senjata nuklir, biologi dan kimia dalam jumlah besar? Mengapa Inggris dan AS memasok Irak bahan-bahan perang kuman dan berbagai senjata kimia pada tahun 1980-an? Atau, mengapa teknisi-teknisi pemerintah Inggris membuat senjata kuman anthrax terhadap Irak pada 1990? Kita juga melihat bahwa persoalan Timur Tengahpun tidak pernah dapat terselesaikan dan bahkan semakin banyak memakan korban. Siapakah yang memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melakukan pembantaian? Siapakah yang memasok jet tempur F-16 dan helikopter Apache ke Israel? Siapakah yang melakukan veto atas resolusi DK untuk pemantauan internasional guna meredakan kekerasan? Siapa yang mencegah usulan Mary Robinson untuk mengirim tim pencari fakta ke Palestina? Lalu, benarkah Bush ingin menyerang Irak karena alasan untuk melindungi rakyatnya? Perang AS terhadap obat-obatan juga tidak lain hanyalah upaya untuk mengeksploitasi sumberdaya-sumberdaya di Amerika Latin. Uang hasil perdagangan obat ini akan masuk melalui mafia di AS. Lalu dengan kendali CIA terhadap lembaga keuangan, dilakukan pencucian uang besar-besaran. Melalui jaringan mafia di Afghanistan dan Pakistan, AS juga memegang kendali atas perdagangan opium dan heroin. Ada kaitan sejarah yang menghubungkan Osama bin Laden dengan keluarga George Bush, dimana Salim bin Laden (saudara Osama) menunjuk broker investasi James R. Bath sebagai perwakilan bisnis di Texas, segera setelah Bush bapak menjadi direktur CIA pada 1976. Konsensus Penyelidik Congressional AS menyebutkan bahwa antara $500 milyar hingga $1 trilyun dicuci setiap tahunnya. Setengah dari jumlah itu masuk serta diputar dan didepositokan di Wall Sreet dan lembaga keuangan di AS. Uang ini berasal dari berbagai bisnis kotor kriminal internasional, termasuk hasil korupsi, penggelapan, dsb. Beberapa penyelidikan mengungkapkan bahwa sebuah kelompok Bank besar di AS memberikan “jasa” kepada empat begundal politik memindahkan dana $380 juta: Raul Salinas - $80-$100 juta, Asif Ali Zardari (suami mantan Perdana Menteri Pakistan) lebih dari $40 juta, El Hadj Omar Bongo (diktator Gabon sejak 1967) lebih dari $130 juta, anak Jenderal Abacha mantan diktator Nigeria – lebih dari $110 juta. Tidak mengherankan jika AS melalui operasi rahasia CIA-nya menempatkan rezim-rezim boneka di negara-negara tersebut. Pertumbuhan dan kekaisaran AS memang dibangun dari uang kotor yang berbau obat-obatan, opium, heroin, minyak dan darah para korban kriminal dan korban perang.

Jika dasawarsa lalu, sang bapak Bush yang berperan menjadi pemicu tragedi perang teluk itu, yang juga didukung Inggris dengan kompaknya, maka kini sang anak Bush dengan ‘konsisten’ mengikuti jejaknya. Sangat mengherankan bahwa keluarga Bush ini memiliki ambisi yang begitu besar terhadap perlunya perang. Bush muda seakan-akan seperti tak tersentuh sama sekali dengan akibat perang yang ditimbulkan oleh “ulah” bapaknya, terutama pada rakyat sipil yang tak berdosa. Dia justru ingin mengulanginya lagi dengan intensitas dan daya serang yang mungkin jauh lebih tinggi, seiring dengan kemajuan teknologi senjata militer. Sebagian saudara-saudara kita dari berbagai bangsa telah berhimpun dan berangkat untuk melakukan konvoi kendaraan menuju Irak mewakili gerakan anti perang. Mereka telah siap menjadi martir dengan menjadikan diri mereka ‘tameng manusia’ bagi rakyat dan bangsa Irak, bukan dengan maksud membela Saddam Hussein tetapi membela hak azasi manusia secara universal. Tapi apakah Bush dan kroninya akan peduli terhadap para pendekar kemanusiaan itu? Bukankah mereka juga bahkan tidak mempedulikan nasib tentaranya sendiri pada perang teluk yang lalu? Bukankah mereka juga tidak pernah menangis ataupun menyesal atas korban-korban tak berdosa yang berjatuhan di Afghanistan beberapa tahun lalu? Di lain pihak, serangan ini tidak lain malahan hanya akan menyebabkan munculnya Bin Laden-Bin Laden baru. Gerakan-gerakan radikal hingga bom-bom bunuh diri akan semarak sebagai upaya membalas dendam. Dunia akan menjadi lebih buruk keadaannya. Tapi barangkali memang inilah yang dikehendaki oleh mereka yang menjadi dalang dari skenario-skenario ini. Pada kenyataannya, menganggap Irak sebagai ancaman terhadap bangsa Amerika Serikat dan Dunia adalah sangat menggelikan. Kesalahan utama Irak hanyalah terperangkap pada provokasi untuk menyerang Kuwait pada dekade yang lalu dan ini telah dibayar sangat mahal oleh bangsa itu. Jutaan rakyatnya menderita secara sosial dan ekonomi serta bahkan tak terhitung korban jiwa serta bayi dan anak-anak yang lahir dan tumbuh secara cacat jasmani dan mentalnya. Tapi, terhadap AS dan dunia saat ini, Saddam Hussain tidak lebih berbahaya dari seorang presiden negara manapun. Jika senjata pemusnah massal menjadi alasan, maka itu telah terbantahkan oleh pernyataan tim inpeksi PBB. Lebih banyak lagi negara-negara lain yang disinyalir memiliki senjata nuklir/pemusnah massal dan juga bertindak provokatif, seperti Korut, India, Pakistan, China, dsb. Ironisnya, justru Amerika Serikat dan sekutu-sekutunyalah (khususnya Inggris dan Israel) menjadi pemimpin dalam perlombaan mengoleksi senjata mengerikan semacam itu, termasuk senjata biologi dan kimia. Irak mungkin mengembangkan sebuah bom nuklir (walau inspektor PBB tidak menembukan indikasinya), tetapi Israel memiliki 200 senjata nuklir dan AS memiliki 20.000 serta enam negara lainnya memiliki jumlah yang tak terdata. Tidak disangsikan bahwa Saddam adalah seorang tiran, seperti banyak pemimpin lain di dunia. Jika kita menganggap dia sebagai suatu ancaman terhadap dunia, seperti yang diklaim Bush, lalu bagaimana negara-negara lain di dunia, bahkan yang letaknya lebih dekat ke Irak, malahan tidak menghendaki perang tersebut? Alasan ‘membela rakyat AS’ merupakan pernyataan yang tidak menyentuh air sama sekali. Memerangi terorisme? Bukankah tidak ditemukan hubungan antara 11 September dan Irak? Kita bersyukur bahwa masih ada wakil-wakil kita di PBB dan DK PBB yang masih memiliki integritas dan hati nurani untuk berpihak kepada keadilan dan kemanusiaan, mengingat bahwa lembaga ini menerima sumbangan dana yang besar dari sumber-sumber yang terkait dengan sumber yang mungkin sekali menjadi dalang dari semua kekacauan ini. Namun, mengamati perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini, bukan hal yang tak mungkin bahwa kali ini Bush akan berperang tanpa “restu” PBB. Lalu apa yang menjadi “daya tarik” sebenarnya dalam mengobarkan perang terhadap Irak ini dengan semua potensi jatuhnya korban yang begitu besar? Bukankah dana yang dibutuhkan untuk membiayai perang itu juga sedemikian besarnya bahkan bagi negara seperti AS? Kenyataannya, perang terhadap Irak merupakan salah satu skenario untuk memperoleh hasil akhir yang jauh lebih besar dan lebih strategis. Kendali atas wilayah Asia Tengah merupakan kunci bagi dominasi AS terhadap dunia dalam jangka berikutnya. Jika berhasil, AS akan mengendalikan pemasokan minyak dunia sekaligus mengesampingkan peran negara-negara lain dan memberikan keunggulan strategis di atas negara-negara besar manapun yang lainnya di dunia. Mengendalikan pasokan minyak bumi akan melengkapi strategi lainnya untuk menguasai dunia. Irak merupakan negara nomer dua di dunia dalam hal cadangan minyak bumi, maka menguasai Irak juga berarti mengendalikan jalur pipa minyak kepada pasar-pasar negara Barat dan internasional. AS juga memiliki rencana strategis untuk membangun pangkalan militer di wilayah utara Irak. Karena siapapun yang memiliki kendali atas wilayah tsb akan menguasai hampir seluruh pipa perminyakan di Turki bagian Selatan (yang ramai diincar negara-negara besar lainnya), dan/atau menjadikannya sebagai pangkalan yang sangat strategis untuk membangun serangan. Sikap AS yang sepertinya tidak mengindahkan opini dunia, dan suara negara-negara lain adalah sikap yang berbahaya. Hal ini mendorong timbulnya rasa khawatir, prihatin dan sekaligus keingintahuan akan apa rencana besar yang kemungkinan melatarbelakanginya. Ini menunjukkan bahwa AS telah menempatkan dirinya di atas NATO dan DK PBB atau apapun di dunia ini. Kalau sebelumnya, informasi tentang berbagai teori konspirasi tingkat dunia hanya menjadi bahan bacaan yang lebih menyerupai dongeng spionase yang tak perlu diperhitungkan benar-benar, kali ini telah memberikan dorongan kuat untuk mencoba mencari benang-benangnya.

Perpecahan dan kemusyrikan adalah dua sisi mata uang yang membawa kehancuran umat manusia. Berbagai strategi yang digelar oleh Illuminati pada dasarnya akan berakar pada dua hal itu, menjauhkan manusia dari tujuan eksistensinya di dunia ini, yaitu tunduk patuh hanya kepada hukum Tuhan semata, serta menggelincirkan manusia untuk tunduk pada sistem ‘taghut’. Benih-benih perpecahan, kebencian dan keserakahan dieksploiatasi hingga ke batas maksimumnya. Sistem Tuhan yang anti riba, menghormati hak azasi individu dan menekankan persamaan kedudukan (bebas dari kepentingan rasial dan etnis) telah dibelokkan menjadi ekonomi rente, ketidak-adilan dan supremasi suatu kelompok atas kelompok lain. Semua dilakukan dengan melalui bisikan-bisikan yang indah berkedok demokrasi, globalisasi dan ‘tatanan baru’ di bawah satu pemerintahan, seperti yang tergambar pada stempel yang mereka ciptakan. Selain kemungkinan adanya hubungan dengan Firaun di jaman Mesir kuno yang menuhankan diri dan memperhamba bani Israel, lambang piramida itu mengisyaratkan adanya kekuasaan diktatorial, berkedok demokrasi, di bawah satu pemerintahan di puncaknya yang memberikan “cahaya” kepada dunia. Pucuk kekuasaan inilah yang dikenal dengan Illuminati memiliki arti ‘yang dicerahkan’ atau ‘enlightened’. Illuminati ini disebutkan dalam teori-teori konspirasi sebagai memiliki tentakel-tentakel seperti IMF, World Bank atau WTO dan lebih banyak lagi organisasi yang bergerak di berbagai bidang, mulai perminyakan, teknologi informasi, media massa, dan terutama perbankan dan lembaga-lembaga keuangan. Struktur organisasi mereka juga memiliki banyak lapisan piramida satu di dalam piramida yang lebih besar, seperti boneka Rusia, satu di dalam yang lainnya. Sedemikian kompleksnya, namun sistematis, sehingga antara fungsi atau fungsionaris operasional satu bisa jadi tidak mengenal fungsi atau fungsionaris operasional lainnya, apalagi bagi kalangan operasional ini untuk mengetahui Strategi Besar di pucuk pimpinan. Bukan suatu yang tidak mungkin pula bahwa antara “pejuang-pejuang” ignoran penghuni gua-gua di Afghanistan dan serdadu-serdadu pencakar langit yang arogan yang terbang dengan pesawat-pesawat pengebom yang “saling” berperang pada beberapa tahun yang lalu ternyata dimainkan oleh dalang yang sama! Demikian pula dalam sistem kepemimpinan politik di negara adidaya AS, tidak ada perbedaan tentang apakah Partai Republik atau Demokrat yang memegang tampuk kekuasaan di AS, karena di atas mereka hanya ada satu pemegang strategi yang berada di jenjang piramida tertinggi. Seperti sutradara yang dapat memilih jalan ceritanya dengan cerita akhir yang telah di’plot’ dari awal. Masyarakat dunia kini telah bebas dari penjara berjeruji sebagaimana bentuk imperialisme dan kolonialisme yang mencengkeram umat manusia di masa lalu. Dengan perkembangan teknologi dan kebudayaan yang maju pesat saat ini, melakukan lagi penjajahan seperti di masa lalu hanyalah suatu tindakan konyol yang segera mengundang kecaman dari seluruh dunia. Maka bentuk terbaru penjara tanpa terali telah dikembangkan untuk diterapkan di era globalisasi ini. Saat ini masyarakat suatu negara bahkan tidak sadar bahwa mereka telah berada dalam cengkeraman penjajahan dalam bentuk yang lebih canggih dan ‘halus’ ini. Penjajahan yang ‘beradab’ ini bahkan dilakukan oleh lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi, perusahaan-perusahaan yang bersifat formal dan bonafid dengan program-program yang memiliki tujuan ‘mulia’, seperti bail out, hibah, bantuan teknis, pendidikan, konsultansi, riset hingga kerjasama militer. Berbagai strategi dilaksanakan pada tingkat operasional yang terkadang saling bertentangan tetapi sebetulnya telah diperhitungkan untuk menunjang strategi yang lebih besar.

Penggantian kepala negara Afrika Selatan kepada seorang Nelson Mandela yang berkulit hitam adalah salah satu contoh. Penggantian itu serta merta telah menyelesaikan persoalan ‘apharteid’ yang berlarut-larut dan secara tidak langsung merongrong operasi mereka di wilayah itu. Kini, mereka dapat beroperasi dengan lebih tenang sambil mengeruk kekayaan Afrika di bidang pertambangan, dengan tanpa terjadinya perubahan nasib secara berati bagi masyarakat kulit hitam. Sebagian besar rakyat Afrika Selatan masih tetap saja terpuruk menjadi warga kelas dua. Provokasi terhadap Irak untuk menyerang Kuwait pada dekade lalu, dan juga penyerangan gedung WTC New York dan Pentagon oleh “Al-Qaida” baru-baru ini adalah contoh lainnya lagi tentang bagaimana strategi semacam itu dilakukan. Aneka hiburan, berbagai atraksi eksotis dan bahkan dogma-dogma keagamaan serta doktrin akan munculnya penyelamat dunia di akhir jaman sengaja ditiupkan dan ditanamkan ke masyarakat dunia yang tidak lain hanyalah untuk menutupi gerak langkah mereka serta menghipnotis manusia dari realitas yang sebenarnya dan untuk menjauhkan dari upaya umat manusia untuk mengubah keadaan. Hampir setiap umat beragama dilenakan untuk menanti sang penyelamat dunia yang akan muncul suatu saat nanti, ketimbang menghadapi realitas untuk mengangkat nasibnya sendiri oleh mereka sendiri sekarang juga. Menimbulkan perpecahan, konflik dan sentimen antar golongan, agama, bangsa serta atribut sektarian lainnya adalah juga menjadi pelengkap dari strategi utama kolonialisme dan imperialisme baru ini. “Persoalan – Reaksi – Solusi” adalah teknik baru yang kini tengah dimainkan oleh kelompok ini. Mereka mengendalikan pikiran sedemikian rupa sehingga pihak yang direkayasa seolah-olah melakukan sesuatu hal bagi kepentingan kelompoknya. Tak heran jika Osama Bin Laden, milyarder Saudi yang disebut-sebut pernah dibina CIA sejak 1987 ini, menggerakkan organisasinya secara ‘ritual’ untuk menyerang Amerika. Orang-orangnya yang ignoran ini seakan-akan telah melakukan misi suci bagi agamanya dengan menghancurkan simbol-simbol Amerika tepat di jantungnya.
Sebuah “persoalan” telah digelar, yang lalu diikuti dengan “reaksi” oleh pihak yang lain yang sebenarnya telah diantisipasi dan bahkan dipersiapkan oleh sang pemegang strategi. Seluruh kantor berita dan pemerintah AS serta merta menunjuk Bin Laden dan Al-Qaida bahkan sebelum investigasi yang cukup dilakukan. Dengan mudah manual penerbangan dan Quran yang ditemukan di sebuah mobil dijadikan pelengkap barang bukti bagi tuduhan itu. Ide bahwa para pemuda pegunungan dapat melakukan operasi yang luar biasa mencengangkan itu sungguh sulit diterima. Empat pesawat komersial secara serentak dibajak melalui lapangan terbang Amerika dan terbang menuju sasaran yang sangat spesifik di bumi Amerika dalam waktu 45 menit, hanya mungkin terjadi dengan bantuan dari dalam dan direncanakan dari dalam. AS telah diperingatkan tentang serangan WTO beberapa minggu sebelum kejadian oleh Mossad Israel dan intelijen Eropa dan bahkan orang dalam di FBI sendiri. Sama sekali bukan “kegagalan intelijen” seperti yang diberitakan oleh media massa. Jika AS mengabaikannya, itu hanya karena mereka memang membutuhkan tragedi itu untuk mendapatkan dukungan dunia terhadap “perang atas terror”nya, yang sebetulnya lebih tepat sebagai “perang atas kemanusiaan”. “Solusi”pun lantas digelar untuk menanggapi “persoalan”, dan lalu “reaksi”, yang muncul dengan memborbardir bumi Afghanistan dengan semboyan “perang terhadap terorisme” tsb. Sebuah skenario yang sempurna. Maka terbukalah jalan untuk membangun pangkalan militer di Kirgystan, Tadjekistan, dan Uzbekistan. Bush dengan lantang menyatakan kepada dunia untuk memilih ikut dengan para teroris atau ikut dengannya. Tentu saja kita tidak memilih kedua pilihan yang buruk itu, teroris dan teroris pencakar langit. Dengan membonceng situasi itu pula, digelarlah persiapan operasi yang lebih besar untuk menggempur Irak. Mungkin masyarakat dunia tidak menyadarinya, namun teknik ini merupakan upaya sistematis bagi “Mr. Big” yang memainkannya di balik layar tanpa pernah disentuh. Illuminati merupakan tokoh dibalik strategi besar ini, dan Bush merupakan orang pilihan yang memiliki garis darah yang sama dengan Illuminati. Perang juga merupakan jalan bagi mereka untuk mengeruk kepentingan lain dalam mencari keuntungan besar-besaran di bidang bisnis persenjataan militer. Tanpa perang, kelangsungan arus kas bisnisnya di bidang tsb akan terganggu. Bukan suatu rahasia bahwa keluarga Bush memiliki saham yang besar yang ditanamkan di bisnis penuh darah ini. Perang adalah sebuah industri bernilai $multi-trilyunan. Kedamaian dunia karenanya akan menghancurkan berbagai bisnis kelompok “Bilderberg”, organisasi lain yang juga terkait dengan Illuminati.

Di Eropa, dimana Illuminati itu muncul, masih kita jumpai hingga saat ini negara-negara dengan sistem kerajaan atau monarki. Seseorang yang berkuasa menganggap dirinya dan anak keturunannya mendapat “mandat dari Tuhan” untuk memerintah, bahkan menganggap dirinya “negara” itu sendiri. Merekalah sumber mata air yang menebarkan kehormatan, kebanggaan, kekayaan dan kekuasaan bagi rakyatnya. Di AS, tidak ada seseorang yang mengklaim dirinya sebagai raja. Tapi menarik sekali bahwa beberapa waktu belakangan Bush menekankan bahwa dirinya terpilih sebagai Presiden AS “karena rahmat dari Tuhan”. Ada upaya dari Gedung Putih untuk menempatkan Bush dan Tuhan sebagai partner bisnis. Kampanye dicanangkan untuk mencitrakan Presiden ini sebagai seseorang dengan misi ketuhanan, agen dari Tuhan. Sesuatu yang sungguh berbahaya. Dengan trik ini, sangat mudah menarik orang kepada perang jika mempercayai bahwa Tuhan bersama mereka dan pemimpin mereka. Tidak ada lagi pertanyaan akan kredibilitas moral. Jika Bush ada di jalan Tuhan, maka mereka yang menentang perang secara aktif adalah berada di sisi lain yang menentang Tuhan. Cara yang jitu untuk mencuci otak para pendukungnya, bersatu padu di belakang Presiden di saat perang. Terpilihnya Bush menjadi presiden sendiri juga telah menyulut kontroversi. Ia disebutkan sebagai seorang pecandu alkohol yang baru “tobat” beberapa tahun yang lalu. Kisah masa mudanya bahkan lebih mencengangkan lagi. Turun temurun dari kakek dan bapak, mereka tergabung dalam organisasi masyarakat yang bersifat rahasia dengan nama “Skull and Bones” di Yale University, yang juga dihubungkan dengan kekuasaan elit sebuah organisasi lain yang telah disebut di muka, yaitu Bilderberg. Itu adalah sebuah organisasi yang dikenal sangat kuat ikatan ‘persaudaraannya’ untuk mencapai tujuan apapun dengan segala cara dan segala biaya. Dikisahkan pula bahwa bukan hanya sesungguhnnya seorang Bush menjadi Presiden itu dipilih bukan oleh pemilu melainkan Bush diseleksi secara garis darah oleh pengatur pemerintahan yang sesungguhnya di AS, yaitu Illuminati. Seperti halnya yang dilakukan terhadap bapaknya dan hampir seluruh Presiden AS lainnya. Karena ikatan itu pula, Bush ditempatkan sebagai orang nomer satu di CIA sebelum menjadi Presiden. Dibantu oleh para Senator dan pimpinan badan-badan penting yang dibentuk untuk itu, mereka tidak akan berhenti sehingga memiliki kekuasaan sepenuhnya melalui perbudakan dan perampokan gaya baru terhadap rakyatnya sendiri dan warga dunia lainnya. Menempatkan diri sebagai “Polisi Dunia” merupakan salah satu bentuk dari upaya mereka, dibalik slogan ‘menegakkan hak azasi dan demokrasi.’ Kapan saja pemegang kekuasaan di AS memutuskan, mereka dapat membekukan asset-asset dari negara yang memberontak: Libya, Iran, Irak dan siapapun yang menentang kebijakan AS. *** Memang mencengangkan dan anda tidak akan percaya bahwa Illuminati ini memiliki kekuasaan sedemikian besar dan luasnya tanpa menyadari betapa besarnya akumulasi kekayaan mereka. Kekayaan kekaisaran George Soros yang diperkirakan sebesar $20 milyar pun tak ada artinya. Memang tidak ada yang tahu persis berapa besar kekayaan mereka (kecuali pemimpin kelompok itu), namun sangat mungkin bahwa jumlah itu melampaui total GDP Amerika Serikat sendiri yang lebih dari $8 trilyun itu! Kekayaan mereka juga meliputi bangkrutnya bangsa-bangsa di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Illuminati bahkan pernah berhasil menempatkan wakilnya, Henry Kissinger, sebagai penasehat Presiden untuk urusan umum. Ini terjadi setelah pertemuan Dr. Kissinger dengan Abdurrahman Wahid, Presiden RI saat itu, di Jakarta. Kissinger mengatakan bahwa dia tidak akan dibayar untuk itu, melainkan karena sebagai “seorang teman bagi Indonesia”, cara klasik yang masih terus dipakai. Tentu saja kita tahu jenis pertemanan seperti apa yang dia inginkan. Tidak hanya Indonesia, hampir seluruh negara berkembang telah terjerumus ke perangkap hutang yang mengerikan ini. Apa yang tersisa dari sebuah bangsa jika ternyata penghasilan dari ekspor bersihnyapun tidak mampu untuk sekedar menutup beban bunga utang-utangnya (tidak termasuk pokoknya), selain berkompromi dengan para pengutang? Kompensasi akan dituntut melalui penempatan pasukan-pasukan mereka atau mengendalikan arah politik dan penguasaan ekonomi negara yang bersangkutan. Negara yang membangkang dan dipandang menghalangi pelaksanaan strategi mereka akan ditumpas tanpa ampun. Pertanyaannya, jika benar bahwa merekalah yang sebenarnya mengatur pemerintahan di negara-negara superpower tsb, bagaimana mungkin mereka memperoleh kekayaan sedemikian luar biasa? Percayalah bahwa hal ini dapat dijawab dengan mudah apabila mengetahui sejarah bisnis mereka yang berawal sejak beberapa abad yang lalu. Kini, apakah anda mengira bahwa US Federal Reserve (Bank Sentral) itu milik pemerintah atau negara Amerika Serikat? Pemerintah hanyalah tukang stempel untuk setiap lembar uang yang dicetak menurut kemauan mereka. Demikian pula bank-bank utama di Swiss, London, Perancis dan berbagai negara Eropa yang notabene adalah bank-bank swasta? Siapakah yang anda sangka berada di balik perusahaan minyak terbesar di dunia, Royal Dutch Petroleum (Shell)? Jika anda bertanya tentang aneka produk tambang intan, emas, nikel, dan sebagainya, maka perusahaan-perusahaan seperti De Beers dan Rio Tinto merupakan bagian dari tentakel sang Illuminati tsb. Dengan demikian, mereka memegang kunci utama untuk mempengaruhi kebijaksanaan moneter dunia, dan kini tengah mengincar dan mengembangkan penguasaannya pada sumberdaya alam dan energi dunia. Tinggal beberapa langkah lagi, maka tujuan utama mereka untuk mewujudkan Tata Dunia Baru tinggal masalah waktu. Dan jangan disangka bahwa operasionalisasi dari strategi besar ini akan ditempuh melalui jalan damai. Mereka merupakan kelompok Doomsday Cult yang tidak segan-segan mengorbankan apa saja demi cita-citanya. Mendanai perang dan revolusi sudah mereka tempuh selama berabad-abad untuk menempatkan sekutu-sekutunya memegang kekuasaan di negara-negara utama di dunia.

alan penuh darah ini pula yang akan ditempuh mereka untuk mengibarkan tata dunia baru di bawah satu pemerintahan Illuminati. Kekayaan bukanlah tujuan utama mereka, melainkan kekuasaan terhadap masyarakat dunia. Pada saat itu, kejayaan dan kekuasaan masa lalu Firaun, sebagai diktator yang menuhankan dirinya dengan memperhamba umat manusia di bawah kekuasaannya akan berulang. Tapi alam memiliki hukumnya sendiri. Serapi apapun kelompok ini menyusun strategi dan operasinya, sesuatu yang diawali dengan tipuan dan fraud pada saatnya akan menemui ajalnya. Demikian pula dengan sistem perbankan dan moneter yang mereka kembangkan, konsep uang “palsu” berbasis dollar (pengganti dari mata uang riil logam mulia) dan ekonomi rente itupun akan kolaps pada waktu yang tidak lama lagi. Suplai dollar yang beredar di seluruh dunia ini sejatinya tidak didukung dengan cadangan dan tanpa nilai riil yang sesungguhnya, itu hanyalah lembaran kertas berisi janji dari pihak yang sesungguhnya tidak memiliki otorisasi. Begitu titik balik itu terjadi, kebangkrutan dan kekacauan sistem akan melabrak mereka, bagaikan bangunan kartu yang runtuh. Melelehnya sistem ini telah dimulai sejak Agustus 2001 sebagaimana yang disampaikan Economist kepada pembacanya pada 25-8-2001. Memunculkan Euro sebagai pengganti tidak akan memecahkan masalah, hanya mengganti kertas dengan kertas lainnya. Euro – matauang tunggal Eropa yang baru – tidak lain sebagai Deutschmark Jerman yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Jerman atau Budesbank. Bundesbank sepenuhnya terpisah dari pemerintah Jerman. Markas besar bank ini berada di Frankfurt, kampung halaman banking house Rothschild, sebuah nama “tak dikenal” yang sesungguhnya sangat penting dan sangat berkuasa. Keadaan antiklimaks inilah yang menjadi momok yang menghantui kelompok ini dan menggoyahkan supremasi mereka. Sebuah skenario karenanya harus digelar untuk menunda atau bahkan membebaskan mereka dari bom waktu yang dapat menghancurkan hegemoni mereka. Situasi chaos secara global merupakan salah satu skenarionya yang bermuara pada tercetusnya perang dunia ketiga. Ketika itu terjadi, diperkirakan sekitar dua pertiga penduduk dunia akan terhapus dari muka bumi. Solusi untuk memulai tata kehidupan baru akan ditawarkan dengan mendeklarasikan “Piramida dengan mata Isis di puncak”. Sekaligus mereka dapat mengganti sistem usangnya dengan yang baru. Seperti dapat kita ketahui, Illuminati telah mengeduk dan menghimpun emas dunia dalam jumlah yang tak terperkirakan banyaknya. Cadangan inilah yang nantinya diperkirakan sanggup menggantikan sistem uang giral kepada sistem mata uang emas, bilamana diperlukan. Berbicara tentang ‘piramid’, bangunan kuno di Mesir yang luar biasa dari segi ukuran, arsitektur dan presisinya itu, sampai saat ini masih meninggalkan misteri yang belum terpecahkan. Bagaimana itu persisnya di bangun dan untuk tujuan apa ditegakkan.

Yang jelas adalah bahwa teknologi bangsa Mesir kuno pada masa itu telah mencapai tingkat kemajuan yang mengagumkan. Ada satu hal lain yang menarik dari jaman piramid itu, yaitu tegaknya sebuah patung raksasa berbentuk singa berkepala manusia di dekat lokasi piramid-piramid itu, dikenal dengan Sphinx. Ide atau mungkin pula praktek rekayasa genetika untuk mengubah wujud manusia dan binatang atau menggabungkannya ini tampaknya telah dilakukan sejak dahulu. Tidak lain hanyalah kekuatan jahat yang membisikkan manusia untuk melakukan hal ini, mengubah ciptaan Tuhan menjadi berbagai bentuk yang ‘menyimpang’. Dalam hal ini, orang-orang Sumeria-pun bahkan sepertinya telah mengetahui tentang (teknologi) “DNA” ini sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 5000 SM). Sekali lagi, wujud ular nampak dalam gambar yang ditemukan dalam sabak Sumeria ini. Uniknya, ular-ular itu membentuk jalinan seperti rangkaian simbol double helix DNA yang kita kenal saat ini. Dalam gambar itu pula tampak struktur piramid dengan lingkaran pada puncaknya dan beberapa manusia bersama-sama dengan ular-ular itu menunjuk, hendak meraih atau menuju ke arahnya. Adakah ini sebuah kebetulan?. Pertanyaan lain yang menggantung tentang adanya kemungkinan praktek rekayasa pengubahan bentuk ini adalah dengan ditemukannya bukti-bukti terjadinya mutilasi pada binatang-binatang berbagai jenis di Puerto Rico baru-baru ini. Kejadian yang menggemparkan ini masih menyisakan teka-teki tentang apa yang sebenarnya terjadi. Puerto Rico sendiri merupakan negara yang berada dekat dengan kawasan segitiga Bermuda di samudra Atlantik, dimana disinyalir sebagai pusat rekayasa teknologi tinggi bagi kelompok tertentu yang ingin menguasai dunia. Dikabarkan bahwa banyak pesawat dan kapal terbang yang raib ketika melayari laut atau udara di segitiga bermuda. Bahkan dicurigai bahwa beberapa penampakan ‘piring terbang’ (UFO) juga berasal dari kawasan ini. Argumentasi yang mendukung dan menolak kemungkinan tsb, juga yang skeptis, terdengar sama kuatnya. Sementara itu, masih di kawasan Amerika Latin ini, di Argentina juga diberitakan tentang munculnya sosok binatang separuh manusia yang masih dilacak keberadaannya hingga saat ini. Kita belum tahu hubungan atau rencana apa yang akan diperbuat dengan kemungkinan upaya melakukan rekayasa genetika dengan kelompok Illuminati. Ataupun hubungan semua kejadian itu dengan sebuah sekte lain, Raellian, yang berada di balik riset dan percobaan kloningisasi manusia, yang beberapa waktu lalu secara misterius mengumumkan sebagai telah “menciptakan” bayi perempuan, Eva, yang lahir melalui teknik kloning yang pertama di dunia. Dalam pernyataannya, sekte ini telah menggantikan peran dan eksistansi Tuhan dengan “tuhan-tuhan” yang berasal dari planet ‘Nibiru’ bernama Annunaki yang konon mulai berinteraksi dengan manusia pada masa kebudayaan Sumeria.

Penelitian astronomi memang menunjukkan adanya sebuah planet “X” sebagai bagian dari tata surya kita yang memiliki lintasan sangat lonjong, dengan rentangan yang sangat jauh antara titik ekstrim terdekat dan terjauhnya terhadap bumi atau matahari. Dalam sekian ribu tahun tertentu, planet yang selama ini “tersembunyi” ini akan mendekati orbit bumi kita. Kedatangannya akan menimbulkan berbagai efek yang masih sulit dibayangkan akibatnya. Namun demikian, tidak ada bukti ilmiah bahwa dari planet “X” inilah awal mula kehidupan di bumi ini berasal. Sejarah manusia dimulai ketika Adam turun ke dunia. Namun jauh sebelum itu telah ada komunitas yang membuat kerusakan dan menebarkan darah di dunia ini. Makhluk apapun itu, jin ataukah makhluk semacam manusia, mereka telah mencapai suatu peradaban yang telah maju. Jika komunitas awal ini atau keturunannya masih ada hingga saat ini, maka tidak dapat dipungkiri bahwa mereka akan telah memegang kunci rahasia sejarah di bumi ini dan pengetahuan yang teramat tinggi. Bisa jadi mereka tidak ingin menampakkan diri ke permukaan karena alasan-alasan tertentu, tapi pengaruhnya menyusup ke hampir di segala bidang yang dijalani umat manusia. Pada setiap munculnya Nabi dan utusan Tuhan, maka tirani dan kejahatan para manusia dan jin yang berkonspirasi dengan syaitan akan terdepak ke belakang. Pasang surut ini terus terjadi hingga saat ini, selama unsur-unsur kebaikan masih ada pada diri manusia. Pada masa Nuh, sebagian peradaban manusia tersapu oleh banjir bandang yang melanda. Pada era Sulaiman, kita mempelajari bahwa manusia mencapai puncak peradaban yang tertinggi, bangunan fisik yang tidak ada taranya dibandingkan bangunan pada masa manapun yang pernah ada. Bahasa binatang dapat dikuasasi, demikian pula dengan kekuatan-kekuatan alam, seperti angin, besi, dsb. Bahkan bukan tidak mungkin pengetahuan akan dimensi yang lebih tinggipun sudah dikenal, sehingga sebuah istana bisa dipindahkan dari tempat lain dalam sekejap. Pertentangan unsur kebaikan dan kejahatan yang mewarnai sejarah manusia antara lain menemui puncaknya pada masa Musa dan Harun. Masa dimana muncul tokoh seperti Samiri yang menyesatkan bani Israel kepada tuhan yang palsu demi memecah belah dan menguasai manusia. Lalu ada pula Firaun, tiran yang kejam dan menuhankan diri dan memperhamba umat manusia di bawah kakinya. Dari Mesir inilah lalu muncul sekte-sekte dan ritual-ritual yang mendewakan tuhan-tuhan palsu (Isis dan Osiris). Piramid, Sphinx dan menara Babel menjadi peninggalan sejarah yang misterius dan belum terpecahkan hingga saat ini.

Sejarah Illuminati, sebelumnya bernama Perfectibilists, diawali dengan manusia bernama Adam Weishaupt (1748-1811) sebagai pendirinya. Tokoh keturunan Yahudi ini lahir dan besar di Ingolstadt, memiliki latar belakang pendidikan sebagai seorang Jesuit yang lalu menjadi seorang pendeta Katolik dan selanjutnya mengorganisasi House of Rothschild. Organisasi yang didirikannya dilarang pemerintah Bavaria pada 1784, namun secara diam-diam di bawah tanah terus bergerak dan semakin berkembang kuat. Organisasi ini pula yang menjadi pemicu pecahnya Revolusi Perancis (1789). Rothschild pulalah yang membiayai berbagai perang yang terjadi setelah itu. Dari Bavaria, mereka memindahkan markas besarnya ke Swiss, lalu ke London. Keluarga kerajaan-kerajaan di Inggris dan negara-negara Eropa dikabarkan sebagai memiliki garis darah dengan leluhur dari Illuminati. Demikian pula figur-figur sejarah dunia, diduga kuat sebagai anggota dari kelompok itu, termasuk George Washington. Karena motif tertentu dan ketamakannya, Rothschild dilaporkan terkadang membiayai kedua belah pihak yang berperang, seperti dalam kasus PD II dan Third Reich-nya Hitler. Di Amerika, segera setelah PD I, Illuminati ini (bergerak dengan memakai berbagai nama) membentuk ‘Council on Foreign Relations’ (CFR). Sejak PD II, Jacob Sciff, anak keturunan Rothschild di Amerika, bersama dengan Rockefeller, dari markas besarnya di gedung Harold Pratt New York, melakukan manipulasi keuangan untuk Illuminati. Walaupun ‘hanya’ sebagai seorang usahawan, pengaruh Rockefeller melampaui dan lebih dihormati ketimbang para pejabat pemerintah yang resmi. Sebagaimana House of Rothschild di Eropa, yang didirikan di Frakfurt, Jerman (oleh Mayer Amschel Rothschild), House of Rockefeller di AS-pun berakar dari Jerman pula (nama Rockefeller berasal dari Roggenfelder). Sekali lagi bukan suatu kebetulan. Jika Rothschild memiliki lumbung dana dari bisnis di bidang perbankan, finansial dan emas, Rockefeller menuai dana raksasa kekayaannya dari bisnis perminyakan dan tentu saja di bidang spesialisasi kelompok ini, yaitu finansial dan perbankan. Industri minyak dimulai pada 1859, ketika Kolonel Edwin L. Drake mengebor sumur pertama di Pennsylvania. John D. Rockefeller (mengawali bisnisnya dengan menjual whiskey) adalah pemilik perusahaan minyak yang pertama berdiri di AS pada 1870, Standard Oil Company. Penemuan mesin dan perkembangan industri otomotif membuat minyak menjadi komoditi yang sangat penting. Perusahaannya berkembang dengan pesat melalui monopoli dan berkongkalikong dengan perusahaan kereta api yang dimiliki oleh J.P. Morgan dan Rothschild Bank untuk menyingkirkan pesaing-pesaing lainnya. Meskipun akhirnya terpecah menjadi banyak perusahaan minyak, Rockefeller secara rahasia masih mengendalikan semuanya melalui kepemilikan saham mayoritas di perusahaan yang baru. Kekayaannya dari mengeruk minyak dan menguasai perbankan menjadikan John D. Rockefeller (1839-1937) ini sebagai milyarder pertama di dunia. Secara turun temurun, keluarga Rockefeller tetap menjadi pemain utama di industri minyak ini. Mereka tahu bahwa perekonomian AS dan dunia bergantung sepenuhnya kepada minyak, sebagai sumber energi utama dunia.

Mereka tahu pula bahwa produksi minyak dunia saat ini tengah berada di titik puncaknya dan akan mulai surut. Kita mengetahui bahwa sebagian besar cadangan minyak dunia berada di Timur Tengah, khususnya terpendam di bawah bumi Saudi Arabia dan Irak. Dapat kita bayangkan sekarang mengapa ada pihak yang begitu berkeras untuk menguasai wilayah itu. Bush dan Chenney sendiri merupakan orang-orang yang kaya karena bisnis perminyakan. Bukan hal yang aneh jika mereka ‘membantu’ perusahaan-perusahaan minyak di belakangnya dengan perang. Darah untuk minyak, dan berikutnya minyak untuk kekuasaan. Bahkan rehabilitasi pasca perang merupakan sebuah bisnis besar tersendiri yang akan dinikmati oleh orang-orang yang kurang-lebih sama. Total ongkos perang yang sulit dibayangkan nilainya ($100 milar dan masih ada tambahan lagi), pada akhirnya secara langsung ataupun tidak, sebagian besarnya akan menjadi beban dari negara-negara Arab itu sendiri serta rakyat dunia yang harus mensubsidinya dari inflasi global. AS (maupun Inggris) dengan arogansi yang pintar akan mendikte untuk pada akhirnya menanggung porsi yang minimal, seperti telah kita lihat pada perang teluk 1991 yang lalu. Betapa malangnya rakyat Irak yang menjadi korban langsung, dan betapa malangnya pula rakyat Kuwait, Saudi, dan lainnya. Sementara para pemimpin-pemimpinnya laksana boneka yang sepertinya “tak kuasa” menentang kuasa tuan besarnya (selama mereka masih dapat hidup mewah dan langgeng dengan kekuasaannya atas negerinya?). Sebelum digelar rencana perang Irak ini, sasaran lain telah diserang untuk dapat menempatkan pangkalan operasinya, yaitu di Afghanistan. Di dekat wilayah ini, terdapat sumber produksi minyak yang menjadi saingannya sejak dahulu, minyak Rusia di BAKU, laut Kaspia. Sumber ini menghasilkan kualitas minyak yang lebih baik dengan harga yang lebih murah, menjadi ancaman bertahun-tahun bagi Standard Oil saat itu untuk menguasai pasaran dunia. Di Eropa, bahkan Illuminati melalui keluarga Rothschild menguasai perusahaan minyak Royal Dutch Shell, yang bahkan sebagai yang terbesar produksinya di dunia. Mereka memperdagangkan minyak untuk emas dan dollar serta berbagai saham perusahaan melalui LBMA di London. Di kota inilah diperjualbelikan emas senilai antara 30-42 juta ons tiap harinya! Meskipun dari perhitungan akuntansi mereka tak diragukan sebagai yang terkaya di dunia, kita tak mendapatinya di dalam list majalah Fortune. Ironisnya pula, mengingat begitu dahsyatnya pengaruh mereka terhadap keuangan dan perbankan Eropa selama lebih dari 200 tahun, tak banyak kita jumpai catatannya di buku-buku sejarah. Tak heran bahwa kematian Baron Edmond de Rothschild, salah satu anggota terkaya dari House of Rothschild, di Genewa beberapa waktu lalu tak banyak menyita perhatian. Memang demikian bahwa salah satu yang acap disebut-sebut adalah keahlian Illuminati dalam hal memanipulasi informasi. Dalam hal ini, Rockefeller melakukannya dengan sedikit berbeda. Untuk membersihkan reputasinya (ayah John D. Rockefeller, William Rockefeller juga dikenal sebagai “devil Bill”), keluarga Rockefeller aktif melibatkan dirinya dalam dunia medis, pendidikan, maupun kegerejaan.

Dengan memiliki berbagai suratkabar dan media massa AS mereka dapat dengan mudah membeberkan dengan lantang segala kontribusi sumbangannya. Mereka bahkan membangun sebuah gereja di kota New York bernama Gereja Riverside. Meskipun tampak relijius dengan aktif dalam kegerejaan, para pewaris freemason ini dilaporkan tetap setia mengikuti ritual-ritual dan simbol yang berasal dari Mesir kuno. Setelah bertahun-tahun kemudian hingga saat ini, para keluarga Illuminati, seperti Rockefeller dan Rothschild, masih tetap demikian berkuasa mendominasi perbankan, politik, media dan para cendekiawan dengan kekayaannya yang luar biasa. Duet Rothschild – Rockefeller menjadi tulang punggung konspirasi Iiluminati dan menjadi penguasa dunia yang sebenarnya, meskipun “tidak kelihatan”. Illuminati meliputi para bankir dan pemerintah Internasional. Para bankir mendapatkan monopoli dari para pemerintah dan, sebaliknya, pemerintah mendapatkan uang untuk membeli tentara guna mendukung bankir dan pemerintah (raja) parasit, dan juga para pemimpin “keagamaan” untuk meligitimasi sepak terjang mereka. Sebagaimana halnya yang terjadi pada sejarah kuno: segitiga Firaun – Haman – Karun di atas puncak piramida kekuasaan.
Rente atau bunga uang merupakan inovasi terbesar yang pernah diciptakan oleh kelompok ini (menurut versi mereka tentunya). Di lain pihak, penerapan rente ini merupakan cikal bakal timbulnya malapetaka umat manusia hingga saat ini, tetapi menimbulkan keuntungan luar biasa di segelintir manusia yang serakah dan haus darah serta kekuasaan. Dan ‘uang’ itu sendiri telah disalah definisikan menjadi lembaran kertas yang sesungguhnya tak ada nilainya. Kisah ini berawal dari aktivitas para goldsmith di Inggris pada abad ke 16 dan 17. Definisi uang yang paling dasar adalah nilai yang dipertukarkan untuk nilai yang setara atau disetujui bersama. Anda bekerja sepanjang hari dalam sebulan dan menerima uang sebagai pertukaran dari jasa kerja kita. Hasil kerja kita itu sangat berharga bagi pemberi kerja dan keluarga kita. Logam berharga telah dipakai ribuan tahun sebagai pengganti yang memiliki nilai riil bagi penukar jasa kita. Ekonomi bergerak dalam dunia yang bebas dari rente. Kejatuhan umat manusia dimulai ketika US dollar dengan tingkat bunga yang tetap menggantikan emas. Bunga telah menjadi perangkap yang manis bagi umat manusia, dimana telah menyebabkan beban hutang hingga tingkat akumulasi yang menjerat mayoritas bangsa di dunia. Semua ajaran Kitab Suci mengecam praktek riba ini, tetapi amat mengherankan bahwa praktek ini berlangsung sedemikian leluasanya. Sesungguhnya, dollar yang kita dapatkan sebagai gantinya bukanlah ‘uang’, tetapi hanyalah lisensi atau ‘title’. Kertas adalah yang diinginkan oleh kelompok pendusta itu untuk kita percayai sebagai uang. Kita mendapatkan ‘title’ yang kita anggap sebagai uang, sedang mereka memperoleh emas, perak, platina dan seluruh logam yang berharga. Ide untuk kembali kepada mata uang emas dan perak yang riil seperti yang dicanangkan Mahathir Muhammad, meskipun terdengar kuno, sesungguhnya merupakan obat bagi ekonomi dunia yang sakit parah secara epidemis ini. Dan ini harus dilakukan oleh negara-negara di dunia secara bersama-sama. Semakin luas mata uang emas ini digunakan, semakin mempercepat jatuhnya sistem rente yang memakan banyak korban.

Mata uang emas (dinar) dan perak (dirham) ini telah terbuktikan penggunaannya dalam perekonomian pada masa Nabi Muhammad yang bebas rente, dan benar-benar memiliki nilai riil yang disukai kedua belah pihak yang bertransaksi. Jika dahulu Zulkarnain berhasil menahan dominasi dari koalisi tiran Ya’jud dan Ma’jud dengan membuat bendungan dari besi dan tembaga, maka kitapun dapat menahan dominasi tiran Ya’jud dan Ma’jud modern dengan menggunakan “bendungan” emas dan perak tsb. Kertas tidak memiliki nilai intrinsik (sangat kecil) dan karenanya tidak berharga. Kenyataannya Federal Reserve Bank membutuhkan hanya satu ons emas ($300) untuk mencetak satu juta dollar kertas. Jerih payah kerja kita sebulan barangkali dihargai setara dengan beberapa rim kertas! Adalah kebohongan untuk mengatakan bahwa kerta ‘uang’ yang kita miliki memiliki cadangan emasnya yang tersimpan di bank. Peristiwa pada pada 1897, 1907 dan 1929 telah membuktikan bagaimana paniknya dunia perbankan ketika masyarakat mulai meminta emas dan perak sebagai pengganti kertas dan ternyata tak ada simpanan emas dan perak yang mencukupi untuk ditebus dengan nilai di kertas itu! Dewasa ini, keadaan yang mungkin ditimbulkan dapat menjadi semakin buruk dengan sistem yang semakin berkembang menuju electronic banking, dunia transaksi tanpa kertas, tanpa cash sama sekali. Angka-angka yang luar biasa besarnya berpindah tangan hanya dengan selembar kartu atau ketikan tombol di komputer. Berbagai transaksipun dilakukan secara sekejap dengan menembak barcode serta menggunakan kode digital dan microchip. Akumulasi dan tekanan aktivitas ekonomi modern telah membuat hampir tidak mungkin lagi mencegah sistem saat ini. Mereka mengajari dan meyakinkan dunia mengenai perbankan, dimana pada kenyataannya ini adalah pencurian. Dan ironisnya, pemerintah mendukung sepenuhnya. Hukum-hukum perbankan yang ada tidak lain adalah perampokan yang disyahkan. Deposit kita di bank menjadi asset mereka yang dapat mereka pinjamkan kepada yang lainnya dengan imbalan bunga yang lebih tinggi. Aktivitas ini terjadi secara global dan berakumulasi dengan tingkat yang luar biasa jauh lebih besar dari nilai riil aslinya. Mereka mencetak uang baru dalam jumlah berlipat kali dari deposit yang ada. Semakin besar deposit kita, semakin besar pula asset mereka dan semakin besar mengurangi hutang mereka. Akumulasi dana dan bunga itu masuk ke account bankir dan jumlah yang sama menjadi beban masyarakat yang berhutang. Dengan sistem moneter yang berjalan saat ini, tabungan bertahun-tahun yang dilakukan secara hati-hatipun dapat lenyap dengan seketika. Nilai tukar mata uang yang berfluktuasi secara liar menjadi ancaman bagi dunia dengan perekonomian bebas (terbuka) saat ini, khususnya negara-negara dunia ketiga yang begitu bergantung kepada perdagangan dan modal dari luar negeri. Kita lihat sekarang satu dollar Amerika. Itu adalah satu Federal Reserve note, bukan uang satu dollar.

Pada 1934, freemason turunan ke-32 yang lalu menjadi Wakil Presiden AS (1940-44) mengusulkan sebuah stempel yang dicetak pada koin. Presiden Roosevelt, juga freemason turunan ke-32 menyukainya dan menerapkannya bukan pada koin tetapi pada dollar bill. Itu tak lain adalah stempel “Tata Dunia Baru”, yang fondasinya telah disusun sejak 1776 (terbentuknya Illuminati). Kata satu dollar menunjukkan jumlah yang dipinjam pemerintah AS kepada Federal Reserve (ditambah bunganya) sebagai hutang. Hutang di sini merupakan hutang pemerintah baik publik atas swasta kepada Bank of England dan Rothschilds, melalui Federal Reserve System, IMF, serta 99% dari bank-bank, bank sentral, dan badan-badan keuangan di seluruh dunia. *** Sejarah Bank of England itu sendiri dimulai pada 1694. Pada saat King William of Orange mengalami kesulitan keuangan sebagai hasil dari peperangannya dengan Perancis. Goldsmith menjadi “penyelamat” dengan “meminjamkan” kepadanya 1.2 juta pounsterling dengan kondisi berikut: 1) Tingkat bunga 8%. Padahal kita mencatat bahwa Magna Charta menyatakan bahwa membebankan bunga akan dihadiahi dengan hukuman mati. 2) Raja memberikan kepada para goldsmith sebuah piagam untuk bank yang memberikan hak kepada mereka untuk mengeluarkan kredit. Sebelumnya, aktivitas mengeluarkan tanda terima untuk tambahan uang lebih dari yang mereka deposit adalah illegal!. Pada 1694 William Peterson mengantongi Piagam bagi Bank of London, dan menjadi awal dimulainya bencana yang menimpa umat manusia. Piagam yang diterima secara licik oleh goldsmith itu lalu telah membuat praktek keji dan menjijikkan ini menjadi legal, bahkan lalu merebak ke Perancis dan negara-negara lain, mengebiri Magna Charta menghadiahi pelaku riba ini dengan ancaman hukuman mati. Spionase internasionalpun berkembang sejak munculnya Bank of England ini. Meyer Rothschild pernah dikutip sebagai mengatakan: “Berikanlah kendali atas uang negara dan saya tak peduli siapapun yang membuat hukum.” Hal ini telah terbukti sekarang, bahwa dari penguasaan atas uang itulah lalu datang otoritas-otoritas lain dengan sendirinya, lebih kuat dari pemerintah negara itu sendiri. Sesuatu yang pernah dikhawatirkan oleh Thomas Jefferson tentang bank swasta yang mengeluarkan mata uang negara: “Sebuah bank sentral swasta mengeluarkan mata uang umum merupakan ancaman yang lebih besar terhadap kemerdekaan rakyat ketimbang kekuatan tentara.” Uang, emas dan minyak hanyalah alat bagi kelompok ini. Tujuan yang sesungguhnya adalah kekuasaan yang tidak terbatas. Kekuasaan untuk memperhamba umat manusia sepenuhnya laksana tuhan. Sejarah berulang, Firaun telah menjadi simbol dari obsesi manusia jaman dulu untuk menyaingi Tuhan ini. Kekuasaan rahasia yang “mencerahkan” dunia di puncak piramid peradaban modern inipun hendak mengulanginya lagi. Barangkali mereka memang mendapat bisikan yang sama, dari siapapun itu, syaitan, jin ataupun manusia atau gabungan ketiganya. Itu adalah bisikan yang sejahat-jahatnya. Tanpa keimanan akan keadilan dan kekuasaan Tuhan atas alam semesta ini, cukup pesimis untuk menyongsong masa depan bangsa-bangsa di dunia ini.

Di lain pihak, kita diharuskan untuk melakukan sesuatu untuk mengubah nasib kita sendiri. Karena itu, sudah sepatutnya warga dunia bersatu bergandengan-tangan melawan kediktatoran dan kejahatan ini. Kita harus menyadari tentang arti crime of silence dan tidak berdiam diri menyaksikan ini semua. Kita harus menyuarakan kebenaran ini dan bertindak sesuai kapasitas yang kita miliki. Bila kita berpegang teguh pada tali yang sama, maka kekuatan kita akan lebih besar untuk menghancurkan dominasi mereka. Bukan dalam hal melancarkan perang, dalam bentuk apapun, kepada AS dan Inggris, melainkan melawan sistem ketidakadilan dan tipu daya jahat yang digelar oleh Illuminati dan dilaksanakan oleh para pemimpin pemerintahan negara-negara itu. Rakyat AS dan Inggris adalah saudara-saudara kita juga, mereka bahkan menjadi korban dari sistem itu sendiri meskipun rakyat di negara-negara berkembanglah yang jauh lebih menderita karenanya. Orang-orang biasa di AS dan sekutunyapun, yang tidak ada sangkut pautnya langsung dengan kelompok lintah darat alias rentenir ini, tidak memiliki kesenangan apapun akan apa yang terjadi. Di AS, ada jutaan anak-anak yang tidak memiliki rumah. Di Inggris, jumlah anak-anak miskin berlipat tiga kali sejak Tatcher memegang kekuasaan. AS, Inggris, Jerman memiliki tanggungan hutang yang sangat besar, seperti halnya negara-negara di dunia ketiga. Tanggungan utang sebesar $40 trilyun tak pelak lagi telah membawa negara sebesar AS ke dalam persoalan perekonomian dan keuangan yang kusut. *** Dulu sekali pernah muncul ke dunia ini Ya’JUD dan Ma’JUD (YaGOG dan MaGOG) yang mencoba mengancam umat manusia di waktu itu. Zulkarnain yang cerdik dan dilindungi Tuhan mampu mencegahnya bersama rakyat yang bersatu menentang tirani yang membuat kerusakan di dunia itu. Kita juga mengenal IsIS dan OsirIS sebagai tuhan-tuhan bangsa Mesir kuno. Pada suatu saat nanti, Ya’JUD dan Ma’JUD era barupun dipastikan bakal muncul untuk mengancam umat manusia di jaman millenium ini. Kita belum tahu kapan dan apa atau siapakah mereka sang lambang kezaliman itu, tapi sudah waktunya kita bersatu untuk menjadi ‘Zulkarnain-zulkarnain’ baru yang berani menghadapi ancaman kekuatan yang besar dan mengajak umat untuk bersatu demi perdamaian, persaudaraan dan keharmonisan umat manusia. ROthschild – ROckefeller, UNITED Kingdom – UNITED State, dan sebutlah pasangan dua nama atau kekuatan lainnya, itu hanyalah spekulasi yang belum ada dasar dan buktinya untuk menganggapnya sebagai dua kekuatan besar yang mengancam umat manusia saat ini dan di saat nanti. Tapi yang jelas, tanpa menunjuk nama, setiap bentuk tirani dan kebiadaban terhadap kemanusiaan, dalam lingkup yang kecil, lokal, regional ataupun global, maka itulah “Ya’jud Ma’jud-Ya’jud Ma’jud” yang harus dilawan oleh mereka yang berpihak kepada kemanusiaan, mereka yang sebenarnya di jalan Tuhan. New world order. Rothschilds. Rockefeller. Adam Weishaupt. Bidelberg. 666. Antichrist. Barcode. Masonic. Freemasonry. Illuminati. NATO. IMF. CIA. World Bank. British Empire. George Bush. Tony Blair. Al-Qaida. Pyramid. Eye of Isis. Doomsday Cult. British Royal Family. Henry Kissinger. Bill Clinton. Lou Gerstner. IBM. George Washington. LBMA. Gold. De Beer. Bank. Milosevic. Euro. Hitler. Napoleon. Bloomberg. Skull and Bones secret society. US Federal Reserve System. Swiss. London. New York. Washington D.C. Oil. Standad Oil. Royal Dutch Shell. Mesir. Yahudi. Atlantis. Spinx. Phoenix. Planet “X”. Nibiru. Isis. Osiris. Babylonia. Knight Templar. Sirius. Orion. …. Seluruh informasi dalam tulisan di atas mungkin mencengangkan bagi yang baru pertama mendengarnya, tetapi bukan hal yang luar biasa bagi yang telah melakukan riset dan penyelidikan dalam waktu yang lama. Tapi bagaimanapun semuanya harus diverifikasi sebelum menerimanya sebagai kebenaran, dan melakukan verifikasi untuk hal-hal seperti ini memang bukanlah hal yang mudah. Sudah tidak asing lagi dan sering diungkapkan bahwa beberapa media komunikasi utama di duniapun kemungkinan besar tidak terlepas dari agenda mereka sendiri atau bahkan merupakan corong dari keluatan yang ada di belakangnya, mulai suratkabar-suratkabar terkemuka hingga gudang informasi seperti Encyclopedia Britannica yang terkenal itu. Jadi persoalan yang ada memang telah menjadi rumit bagi setiap orang yang ingin menguraikan ataupun mencari pemecahannya. *** Saya berpikir dan berharap bahwa semua jalinan kisah di atas itu hanyalah teori dan rekaan semata dan memang hanya ada di dalam mimpi. Tapi tampaknya sesuatu masih mengganjal dalam pikiran saya untuk lebih daripada sekedar melupakannya, sehingga tak bisa begitu saja untuk tidak mengacuhkan kemungkinan adanya benang merah yang merangkainya. Pertanyaan-pertanyaan masih terngiang di kepala: Apakah persoalan global umat manusia ini memang sudah sejauh itu? Bagaimana jika sebagian saja dari semua itu benar adanya? Masih adakah jalan untuk menempatkan manusia kepada nasib yang lebih baik? Apa yang dapat dan harus kita lakukan? Apapun jawabannya, ini adalah memang saatnya untuk bangun dan menentang semua tirani dan ketidak adilan. Rencana dan agenda di balik rencana perang Irak masih menjadi polemik memang, tapi kengototan untuk melaksanakannya itu sendiri sudah jelas merupakan sebuah bentuk arogansi, tirani dan ketidakadilan. Irak adalah negara yang lemah dalam segala aspek dibandingkan AS dan Inggris. Irak tidak terbukti memiliki senjata pemusnah massal. Irak dan Saddam tidak tengah menyerang AS atau melakukan aksi terorisme. Maka rencana perang itu sendirilah yang dapat dikatakan sebagai bentuk terorisme terhadap kemanusiaan, apalagi jika itu betul-betul dilaksanakan, karena akibat buruk dan mengerikan yang akan ditimbulkannya adalah nyata. Sekarangpun Bush sudah harus bertanggung jawab terhadap biaya-biaya yang timbul karena isu ini. Berbagai tarip dan harga komoditi dunia mulai melonjak karena krisis ini dan menjadi tanggungan dari masyarakat bisnis dan rakyat di seluruh dunia. Jika Bush memulai perang, lebih jauh ia harus bertanggungjawab atas jiwa-jiwa yang hilang, anak-anak yang terlantar, jutaan rakyat biasa yang terkena teror, serdadu-serdadu Amerika yang tak pulang lagi kepada keluarganya, upaya tahunan dan dana luar biasa untuk merehabilitasi akibat-akibat perang, termasuk dampak penggunaan uranium dan sejenisnya sebagai alat perang, seperti yang dilakukan pada perang teluk yang lalu. Separuh Asia bahkan Dunia akan dilanda resesi dan inflasi yang dipicu oleh harga minyak yang meroket yang akan semakin memperburuk keadaan perekonomian dan kemakmuran dunia ini. Dan kita semua bertanggungjawab karena telah membiarkan hal itu terjadi.


tambahan From Islamic View..
Kenalilah “setan” ghazwul fikri..

Ghazwul fikri berasal dari kata “al-ghazw” dan “al fikr”, yang secara harfiah dapat diartikan “perang pemikiran”. Yang dimaksud ialah upaya upaya gencar pihak musuh musuh Allah SWT untuk meracuni pikiran umat Islam agar umat Islam jauh dari Islam, lalu akhirnya membenci Islam, dan pada tingkat akhir Islam diharapkan habis sampai ke akar-akarnya. Upaya ini telah berlangsung sejak lama dan terus berlanjut hingga kini. Dalam konteks ini, Al-Qur’an mengatakan, artinya, “Sesungguhnya setan bagi kamu merupakan musuh, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Sesungguhnya setan itu mengajak hizb (golongan) nya agar mereka menjadi penghuni neraka” (Qs.Fathir : 6). Setan yang merupakan musuh umat Islam itu, menurut ayat 112 surat Al-An’am, bukan hanya dari kalangan jin dan Iblis saja, tetapi juga da ri kalangan manusia.

Setan-setan manusia itu dahulu menghina dan memojokkan serta melecehkan Islam me lalui lisan mereka dengan cara sederhana tanpa dukungan hasil teknologi canggih. Tetapi kini, penghinaan dan pemojokan serta pelecehan itu dilakukan dengan pers yang mempergunakan sarana modern yang super canggih. Di sisi lain, musuh musuh Islam berupa setan manusia itu hebat dan licik. Struktur dan lembaga lembaga Internasional, baik politik maupun ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, militer dan bidang bidang penting lainnya hampir seluruhnya berada dalam genggaman mereka. Makanya perputaran roda organisasi dan lembaga lembaga dunia itu sepenuhnya dapat mereka kendalikan secara sangat sistematis dan akurat tanpa disadari oleh mayoritas umat Islam, yang sebagiannya masih sangat lugu dan belum tersentuh oleh dakwah. Dalam bidang komunikasi, khususnya pers, misalnya, hampir seluruh sumber berita berada dalam genggaman mereka, baik yang berskala internasional maupun nasional.

Maka tak dapat dibantah bahwa media massa yang didominasi atau dikuasai oleh ka langan anti Islam, yang melihat Islam sebagai ancaman bagi kepentingan politik dan ekonomi mereka, misi yang mereka emban tentu merugikan Islam. Misalnya berupaya agar masyarakat dunia (terutama kalangan elitnya) membenci Islam dan menjauhinya, serta menanamkan keraguan dalam dada kaum muslimin akan kebenaran dan urgensi Islam di dalam hidup.

Keadaan ini diperburuk lagi oleh kenyataan bahwa di kalangan umat Islam, penguasaan terhadap ilmu, komunikasi dan jurnalistik hingga saat ini masih jauh dari memadai. ‘Ulama dan orang orang yang betul-betul faham akan Islam secara benar dan kaffah, pada umumnya jarang yang menjadi jurnalis atau penulis. Apalagi menerbitkan koran atau majalah yang benar benar membawa misi dakwah dan perjuangan Islam. Sebaliknya wartawan dan penulis yang beragama Islam, termasuk yang berkaliber internasional yang mempunyai semangat sekalipun, banyak yang belum atau tidak memahami Islam secara benar dan kaffah (totalitas). Artinya, upaya umat Islam mengcounter serangan musuh musuh Allah itu nyaris tak ada.

Di sisi lain, pers yang diterbitkan orang Islam banyak yang tidak memperjuangkan dan membela Islam, bahkan terkadang menurunkan berita yang memojokkan Islam. Sebab masih tergantung kepada kantor kantor berita Barat (kafir) yang memang selalu memburu berita yang sifatnya merugikan Islam. Padahal berita dari mereka menurut cara yang islami, harus terlebih dahulu ditabayyun (diseleksi). Kalau tidak, bisa berbahaya bagi umat Islam. Namun untuk melakukan tabayyun, diperlukan pemahaman Islam yang benar dan universal serta penguasaan jurnalistik yang akurat dengan peralatan canggih. Sementara terhadap kedua hal itu para penulis Muslim belum betul betul menguasainya secara baik. Inilah salah satu di antara ke lemahan kelemahan dan keterbelakangan umat Islam.

Al-Qur’an memberitahukan bahwa Nabi Sulaiman pernah mendakwahi ratu negeri Saba’ melalui tulisan berupa sepucuk surat khusus, yang akhirnya berhasil gemilang dengan masuk Islamnya sang ratu. Kalau korespondensi dakwah sederhana antara Nabi Sulaiman dengan ratu Saba’ ini boleh dikatakan termasuk bagian dari pers, maka berarti pers telah eksis pada zaman nabi nabi dahulu.
Bukan hanya Nabi Sulaiman, Nabi Muhammad SAW pun dalam mendakwahkan Islam kepada raja raja dan para penguasa suatu negeri pada zamannya, di antaranya mempergunakan tulisan berupa surat yang sederhana, tanpa dukungan hasil teknologi canggih seperti yang dikenal dunia pers kini.

Dalam dunia modern kini, pers menempati posisi sangat penting, antara lain dapat membentuk opini umat. Bahkan sering dikatakan bahwa siapa menguasai pers, berarti dapat menguasai dunia. Kalau yang menguasai pers itu orang mukmin, yang benar benar faham akan dakwah dan memang merupakan dai (dalam arti luas), maka pers yang diterbitkannya tentu tidak akan menurunkan tulisan tulisan yang merugikan Islam, memojokkan kaum Muslimin atau menyakitkan umat Nabi Muhammad SAW. Tetapi kenyataan membuktikan, di dunia ini tak sedikit pers yang menurunkan aneka bentuk tulisan yang substansinya bukan hanya memojokkan Islam dan menyakitkan hati kaum mukmin serta melecehkan Al-Qur’an, tetapi lebih parah dari sekedar itu. Dan keadaan bisa bertambah buruk lagi, kalau para pemimpin umat Islam bukannya memihak Islam, tetapi justru memihak dan membela musuh musuh Allah SWT. Naudzu billaah min dzaalik!

Dahulu, para penjajah menyerang kaum Muslimin dengan senjata bom, meriam dan peluru. Serangan itu hingga kini sebetulnya masih tetap berlangsung. Hanya yang dijadikan sasaran bukan lagi jasmani, tetapi akidah umat Islam. Salah satu tujuannya ialah bagaimana agar fikrah (ideologi) atau akidah umat Islam rusak. Tujuan paling akhir adalah bagaimana agar Islam dan umat Islam berhasil dihabisi riwayatnya dari bumi Allah SWT ini. Serangan inilah yang disebut ghazwul fikri (perang ideologi). Dan senjata yang dipergunakan bukan lagi bom atau peluru, tetapi surat kabar, majalah, radio, televisi dan media media massa lainnya, baik cetak maupun elektronik, baik yang sederhana, maupun yang super canggih. Untuk mengantisipasi atau mengimbangi serbuan ghazwul fikri itu, umat Islam antara lain harus mempunyai pers yang tangguh, yang dikelola oleh para Ulama dan jurnalis Muslim yang betul betul faham Islam secara benar; dengan peralatan dan teknologi yang memadai dan mampu menampilkan tulisan dan berita yang benar serta baik secara menarik dan bijaksana.
Tulisan-tulisan yang diturunkan atau diproduksinya tentu harus menarik dan akurat bermisi Islam, agar dapat memberikan pemahaman tentang Al-Islam yang benar kepada pembacanya, dan sekaligus diharapkan dapat meredam dan mengantisipasi serbuan pers sekuler, terutama yang tak henti-hentinya menyerang Islam dengan ber bagai cara.

Satu hal lagi yang tidak boleh kita dilupakan adalah, munculnya musuh musuh Islam dari dalam tubuh umat Islam sendiri tanpa kita sadari. Misalnya adanya ‘tokoh’ Islam yang diberi predikat Kyai Haji atau profesor-doktor, yang konotasinya pembela Islam, sehingga dikira umat Islam, ia memang pembela Islam, padahal sebaliknya, termasuk dalam hal ini Jaringan Islam liberal (JIL). Sebetulnya, ini me rupakan cerita lama, sebab sejak zaman Nabi nabi dahulu, selalu ada saja manusia manusia yang mengaku Muslim, tetapi pada hakikatnya merongrong atau merusak bahkan menghancurkan Islam dari dalam. Kadang-kadang menimbulkan perpecahan di kalangan kaum Muslimin. Sebagian mereka mengaku beragama Islam, namun takut (phobi) kalau Islam berkembang dan eksis di muka bumi Allah SWT yang fana ini. Kalau mereka menerbitkan buku, koran, majalah, tabloid dan sejenisnya, mereka takut menulis tentang Islam. Kalau menulis juga, isinya tentu dipoles sedemikian rupa, sehingga tidak mengungkapkan kenyataan yang harus diungkapkan. Mereka laksana musuh dalam selimut, menggunting dalam lipatan.

Mudah-mudahan Allah memberi kita kemampuan untuk menyeleksi bahan bacaan serta memilih media informasi yang kita saksikan setiap hari. Dan yang tak kalah penting, semoga Allah SWT, menjadikan hati kita cinta terhadap Islam dan selalu mendakwahkan dan memperjuangkannya, sampai akhirnya Dia memanggil kita ke sisi-Nya selama lamanya. Amin ya Rabbal ‘alaimin .





Mason’s secret symbols









a. The Square and Compass
square berarti bahwa harus bersifat adil dengan kemanusian. Kompas, “circumscribe their passions," misalnya mengontrol keinganan dan temperament.
Arti sebenarnya “Great Lights” ini adalah sexual (masi ingat da vinci code-dan brown). Square menjadi lambang Female (passive) sebagai prinsip dari bumi, dasar, sifat sensual; sedangkan kompas melambangkan Male (active) prisip dari matahari, sifat spiritual, menyuburkan yang pasif (female) dengan sinar kehidupan. Dua lipatan ini melambangkan penghuni bumi: pria dengan phallus (lambang kemaluan), dan penerima wanita dengan cteis (*sorry - vagina). Arti kosmik dengan matahari sebagai dewa, dewa matahari dari atas, memberi hidup bagi bumi dan menciptakan kehidupan.

b. The Letter "G"
“G” dari kata “GOD”, namun belakangan dapat berarti “Deity”, yang sebenarnya ini berarti “Geometry” (update berikut pengaruh Geometry masons sebagai Great Architect dalam konstruksi amerika). Dalam kenyataanya juga huruf G ini adalah “Generative Principle”. Dalam posisinya bersamaan dengan squar dan compass pada tembok timur dari kursi worshipful master, yang melambangkan sun, sun-god, Osiris.
Earthly meaning: phallus
Cosmic meaning: matahari, yang menjadi pusat penyembahan kafir sejak zaman dulu.

c. The "YOD"
huruf Hebrew “YOD” dan “G” merupakan satu kesatuan yang identik. YOD menjadi symbol pada cincin SR.
Albert Pike menulis: “ G yang dihadirkan dalam lodge berbahasa inggris (ada lodges di luar amerika yang tidak menggunakan english) sebenarnya bentuk dari YOD yang adalah "image of the Kabalistic Phallus."

e. The Vertical Lines
dua garis vertical yang saling bersentuhan sisi-sisnya melambangkan summer dan winter, malam terpendek dan terpanjang setiap tahunnya. Malam adalah saat penting dalam penyembahan kafir.
Sehubungan dengan dua garis ini, Albert Mackey menulis dalam "Symbolism of Freemasonry," page 352, “The lines touching the circle in the symbol of the point within a circle are said to represent St. John the Baptist and St. John the Evangelist, but they really refer to the solstitial points, Cancer and Capricorn, in the Zodiac."

f. The Bible
kita suci “the great lights” sebagai symbol kebenaran. tapi nama bible diganti dengan nama kitab suci lain berdasarkan tempat dimana sebuah lodges berdiri (terdapat grand lodge di Malaysia, Thailand, hong kong, india etc). tapi sebenarnya itu bukanlah bible – kita suci. Dalam buku “Digest of Masonic Law” hal. 207-209, jelas tertulis “Masonry has nothing whatever to do with the Bible," and that "it is not founded upon the Bible, for if it were it would not be Masonry, it would be something else." Note: kekafiran tidak percaya pada Tuhan.
Albert Pike mengatakan "Masonry is a search after light. That search leads us directly back, as you see, to the Kabalah." (Morals and Dogma, hal. 741) The Kabalah, then, seems to be the actual sourcebook of Masonry and the Bible merely (as it is spoken of in the ritual) a piece of the "furniture" of the Lodge. and important sourcebook for sorcerers and magicians.

Footnotes:
1. "Phallus: a representation of the virile member (male sex organ) which was venerated as a religious symbol very universally… by the ancients. It was one of the modifications of Sun-worship, and was a symbol of the fecundating (impregnating) power of that luminary. The Masonic point within a circle is undoubtedly of phallic origin." (Mackey, Albert G., "Symbolism of Freemasonry," p. 352)
2. Pike, Albert, "Morals and Dogma," pp. 11, 839, 850, 851.
3. Pike, Albert, "Morals and Dogma," pp. 5, 757, 758, 771, 772.
4. Cabala (Kabalah) is a medieval and modern system of theosophy, mysticism and thaumatology (magic), "Webster's New Collegiate Dictionary." P. 53.
5. Baskin, Wade, "The Sorcerer's Handbook," New York, Philosophical Library, 1974.



“Al-Qaeda” atau “Al-CIAda”: Iran dan Teori Konspirasi 9/11
28 Apr, 08 - 11:00 pm
Oleh Jemala Gembala
Believe or not! Sejumlah media Barat 1, pada sekitar 22 April 2008, melansir sebuah rekaman audio dimana “Al-Qaeda” No. 2, Ayman al-Zawahiri, mengecam Iran dan stasiun TV Al-Manar milik Hizbullah sebagai telah menyebarkan teori konspirasi 9/11, yang menunjuk Israel berada di balik serangan teror terhadap Amerika Serikat itu. Bagi Al-Zawahiri, apa yang dilakukan Iran dan Hizbullah adalah untuk menutupi “fakta” bahwa pernah ada kelompok Sunni yang pernah “melukai” Amerika.

Rekaman audio itu diklaim media-media Barat dilansir oleh situs-situs internet milik kelompok “militan Islam”, yang selama ini menjadi corong-corong para pemimpin “Al-Qaeda” untuk berbicara kepada dunia, atau secara khusus kepada para simpatisan mereka. Seperti biasa, rekaman suara itu tidak pernah bisa dikonfirmasi menjadi milik Al-Zawahiri sendiri, dan kerap ditautkan dengan potret lama Al-Zawahiri. (watch Controlled Demolitons of WTC "video )
Dalam rekaman berdurasi dua jam tersebut, Al-Zawahiri menyalahkan Iran karena telah menyebarkan teori bahwa Israel berada di balik serangan 11 September 2001. Al- Zawahiri bersikeras menyatakan bahwa Al-Qaeda-lah yang melakukan serangan atas Amerika itu. Al-Zawahiri menuduh Iran dan Hizbullah sedang berusaha mengecilkan peran jaringan Osama bin Laden.

“Tujuan dari kebohongan ini adalah jelas, (yakni untuk mengatakan) bahwa tidak ada pahlawan di kalangan Sunni yang bisa “melukai” Amerika dengan cara yang tidak pernah dilakukan siapa pun dalam sejarah,” katanya yang menganggap teori konspirasi 9/11 dipelopori oleh stasiun TV Al-Manar.
Sumber Rekaman
Al-Qaeda atau Al-Ciada??
Media-media Barat yang memuat rekaman audio itu, baik BBC News maupun AFP, tidak menyebutkan secara definitif situs-situs manakah yang dimaksud.
Terlepas dari latar belakang dan keberadaan misterius deputi Osama bin Laden itu 2, pernyataannya itu merupakan bagian dari jawaban atas lebih daripada 2000 pertanyaan yang diajukan publik, ketika, pada Desember tahun lalu, situs-situs yang diduga memilik koneksi kepada Al-Qaeda membuka forum pertanyaan kepada Al-Zawahiri. Anehnya, kabar akan rilisnya—yang juga dilaporkan mengalami penundaan hingga April 2008—jawaban Zawahiri itu justru datang dari IntelCenter 3, sebuah kelompok monitoring terorisme yang berbasis di Amerika Serikat, yang dulu pernah terungkap memasukkan rilis-rilis palsu “Al-Qaeda” lewat As-Sahab, sebuah media yang dianggap menjadi corong organisasi teroris.
Sedikit kembali ke belakang, pada 2006, seorang analis komputer meneliti sebuah video yang diduga dirilis Al-Qaeda. Video itu berlabelkan logo As-Sahab di bagian bawah dan logo IntelCenter pada bagian kanan atas.
Temuan Nael Krawetz, nama analis dan konsultan keamanan komputer itu, sangat menarik. Ia menemukan bahwa logo As-Sahab (yang diduga sebagai media Al-Qaeda) dan logo IntelCenter (yang mengklaim sebagai konsultan intelijen berbasis di AS) dilekatkan kepada video itu pada waktu yang sama 3.
Artinya ada dua kemungkinan: pertama, IntelCenter sendirilah yang membuat dan merekayasa video tersebut; atau kedua, “Al-Qaeda” berbaik hati mau videonya dilabeli oleh logo sebuah organisasi yang dijalankan oleh individu-individu yang mempunyai koneksi dengan Pentago. Silakan anda memilih mana kemungkinan yang paling mungkin!
IntelCenter, yang kerap menjadi “perantara” antara As-Sahab dengan pers, oleh Ben Venzke, mantan direktur intelijen dalam sebuah perusahaan bernama IDEFENSE, sebuah perusahaan keamanan internet yang memonitor aktivitas intelijen cyber dari Timur Tengah. IDEFENSE digawangi oleh Jim Melnick yang pernah bertugas pada operasi-operasi psikologis dari Defense Intelligent Agency (DIA), milik Angkatan Darat AS, selama 16 tahun. Pendek kata, IntelCenter, si perantara “Al-Qaeda” itu, jelas memiliki keterkaitan dengan bekas ahli perang psikologis militer AS 4.
Apakah rekaman audio Zawahiri tentang Iran dan teori konspirasi tersebut juga dirilis oleh As-Sahab dengan perantaraan IntelCenter? Meskipun, media-media Barat tidak secara gamblang menyebutkan sumber mereka, kuat kemungkinan rilis Zawahiri terakhir ini juga berasal dari IntelCenter, terlebih kelompok inilah yang terakhir kali melaporkan mengenai akan dirilisnya jawaban Zawahiri atas pertanyaan-pertanyaan publik.
Substansi dan Tujuan Rekaman
Siapa pun, yang memiliki pengetahuan superfisial tentang 9/11, tahu bahwa bukan Iran atau Hizbullah yang memunculkan teori konspirasi 9/11. Sejatinya teori konspirasi itu berasal dari sebagian ahli dalam Komite Investigasi 9/11 sendiri karena mereka menemukan indikasi-indikasi kejanggalan dalam peristiwa teror itu (bukan pada tempatnya di sini untuk mendaftarkan sejumlah kejanggalan tersebut) walaupun kesimpulan akhir mereka lebih mendukung cerita versi pemerintah Bush.
Sejumlah figur Amerika pun, seperti sebut saja Paul Craig Roberts (penasehat Presiden Ronald Reagan) dan sutradara Michael Moore, sudah lama mempublikasikan skeptisisme mereka atas kesimpulan Komisi 9/11. Mereka bahkan membentuk sebuah perlawanan dalam apa yang mereka namakan, “9/11 Truth Movement”.
Hingga saat ini pun, pemerintah Bush belum bisa menghadirkan bukti keras terkait tudingan mereka bahwa Al-Qaeda-lah dalam 9/11, terkecuali tentu saja pernyataan Osama bin Laden dalam video yang ternyata palsu, dan rekaman audio Ayman Zawahiri yang belum dapat dikonfirmasi keasliannya.
Kasus penghancuran tape-tape interogasi CIA juga diduga kalangan progresif Amerika bukan semata karena video itu merupakan bukti adanya penyiksaan tahanan tetapi juga bukti bahwa tidak pernah ada pengakuan dari para tahanan, bahwa mereka bagian dari Al-Qaeda.
Dan kini, nyaris setengah populasi (42%) rakyat Amerika percaya bahwa 9/11 adalah semacam konspirasi 6.
Dan Mahmoud Ahmadinejad, yang baru-baru ini menyatakan 9/11 sebagai “peristiwa meragukan” yang dimanipulasi sebagai dalih bagi AS untuk menyerang Irak dan Afghanistan 8, bukanlah pemimpin dunia pertama, atau satu-satunya, yang pernah mengajukan keraguan seperti itu.
Bekas Presiden Italia Francesco Cossiga, kepada suratkabar Corriere della Sera, mengatakan bahwa seluruh negara di Eropa dan Amerika, tahu benar bahwa serangan atas WTC itu direncanakan oleh CIA Amerika dan Mossad Israel dengan tujuan untuk membujuk negara-negara Barat agar ikut menginvasi Irak dan Afghanistan 8.
Bahkan, pernyataan pemimpin radikal Israel, Benyamin Netanyahu, terlihat justru “mendukung” skeptisisme Ahmadinejad dan Cossiga tentang 9/11. Dengan bangganya, Netanyahu menyatakan bahwa 9/11 adalah “baik bagi Israel”. Di depan sebuah konferensi di Bar-Illan University, Israel, Netanyahu berkata, “Kita mendapatkan keuntungan dari satu hal, dan itu adalah serangan atas Menara Kembar dan Pentagon, dan peperangan Amerika di Irak...[semua itu] mengubah opini publik Amerika sesuai dengan selera kita.” 10
Tentu saja, akan lebih tepat jika memilih Ahmadinejad dan Iran, yang dilabeli “poros setan” oleh Bush dan anti-Semit oleh Zionis-Israel, daripada Cossiga dan Italia, dalam langkah guna mendeskreditkan 9/11 Truth Movement sebagai gerakan anti-Semit dan membungkam perdebatan tentang 9/11.
Dan di sini, “Al-Qaeda” benar-benar tersaji sebagai alat untuk mencapai tujuan itu. Tampaknya Al-Qaeda lebih pantas disebut Al-CIAda.[JG/icc-jakarta]
Footnote
“Al-Qaeda accuses Iran of 9/11 lie”, BBC News, 22 April 2008. http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7361414.stm

Al-Zawahiri uniknya pernah dilaporkan ditangkap beberapa kali di sejumlah wilayah: di Iran pada Februari 2002 di dekat perbatasan Pakistan-Afghanista pada September 2004. Bahkan, konon bekas pemimpin Jihad Islam Mesir ini pernah diberikan status tinggal di AS oleh Immigration and Naturalization Service pada Januari 2000, sesuatu yang sulit didapatkan banyak imigran pada umumnya
http://www.williambowles.info/articl..._fascists.html
http://www.prisonplanet.com/articles...aughtinpak.htm
http://www.prisonplanet.com/110903zawahiri.htm Ask Zawahri” responses coming soon from Qaeda leader”, Reuter, 2 April 2008.
Kim Zetter, “Researcher’s Analysis of Al Qaeda Images Reveals Suprises”, Wired Nwes, August 2, 2007.
Paul Joseph Watson, “U.S. Government Caught Red-Handed Releasing Staged Al Qaeda Video”, Prison Planet, 5 October 2006.
“9/11 Opnion Polls”, Wikipedia.org, diakses pada 25 April 2008.
“Ahmadinejad: 9/11 suspect event”, BBC News, 16 April 2008.
“Osama-Berlusconi?” Corriere de la Sera, 30 Novembre 2007.
“Report: Netanyahu says 9/11 terror attacks good for Israel”, Haaretz, 16 April 2008.





SYMBOLS ANS SIGNS

Signs and symbols control the world, not phases and laws
Confucius
By symbols is man guided and commanded, made happy, made wretched. He everywhere finds himself surrounded with symbols, recognised as such or not recognised
Thomas Carlyle

If thou wilt know the invisible, open wide thine eyes on the visible
Kabalistic Adage

Sebenarnya symbol-symbol ini digunakan hampir disemua kebudayaan pagan kuno. Hanya dengan nama dan bentuk yang berbeda, sesuai dengan bahasa dan tradisi masing-masing. Ada beberapa bangsa besar yang pernah berkuasa dan memberikan dampak besar pada kebudayaan dunia saat ini. Misalnya: babilonia, sumeria, mesir, yunani, roma, etc.
Satu dengan yang lainnya memiliki ikatan yang kuat dalam satu hal
Note: tidak semua symbol yang ada saat ini bertujuan jahat. Harus menjadi jelas adanya sisipan agenda/hubungan/sejarahnya dengan masonic
Dewa Mesir
Ra
Ra (dibaca Rah) (Rê dan juga Amun-Ra; sebagai *ri:ʕu)
Adalah dewa Matahari mesir kuno. Dia adalah dewa utama dalam agama mesir kuno pada dinasti ke lima. Dikenal secara umum dengan mid-day sun, meskipun Ra sendiri dikatakan sebagai matahari itu sendiri dalam satu dan lain bentuk dari masa ke masa. Pusast pemujaan Ra terdapat di Heliopolis yang berarti “City of the Sun”. pada masa dinasti mesir berikutnya, Ra digolongkan juga ke dalam dewa Horus, sebagai Re-Horakhty. Dia yang mengatur langit, bumi dan underworld. Di asosiasikan dengan falcon. Firaun-firaun juga dianggap sebagai anak dari Ra. (http://en.wikipedia.org/wiki/Ra)

Horus
Horus, dewa mesir kuno, dikenal pada kebudayaan Yunani kuno, dari mesir Heru/Har.
Spoiler for Horus: 
Horus adalah dewa utama dan “The Eye of Horus” menjadi symbol penting bagi mesir sebagai lambang Kekuatan/Kekuasaan. Hours memiliki tubuh manusia dan kepala falcon. Salah satu mata HOrus terluka tapi kemudian di sembuhkan oleh Thoth. Penyembuhan mata ini menjadi symbol dari pembaharuan. Hours menyatukan mesir dan memberikan kekuatannya kepada firaun. Firaun juga dilihat sebagai inkarnasi dari Horus. (http://en.wikipedia.org/wiki/Eye_of_Horus)
Isis
Isis adalah dewi dalam mitologi mesir kuno dan dirayakan sebagai ibu dan istri yang sempurna, penyokong alam dan sihir; teman para budak, pendosa, dan tertindas. Dan juga mendengarkan orang kaya, gadis, aristocrat dan penguasa. Dalam hubungannya dengan Osiris dia melahirkan Horus. Dewi Isis adalah putri pertama dari Geb, dewa bumi dan Nut. Lahir pada hari intercalary keempat yang pada calendar modern july 17.
Geb
Geb sering dibaca juga sebagai Seb atau Kep. Bahasa Mesir asilnya: Gebeb/Kebeb, bisa berarti: ‘weak one’, ‘lame one’. Adalah dewa mesir untuk bumi dan digolongkan sebagai Ennead of Heliopolis (dinasi ke 3 dari pemerintahan raja Djoser). Digambarkan sebagai biri-biri jantan, banteng atau buaya. Beberapa kali dalam mitologi di sebut sebagai ‘father of snakes’. Dan dalam mitologi, Geb juga tampil sebagai penguasa mula-mula mesir. Geb juga merupakan bumi yang berisi kematian, menahan orang-orang yang tidak layak menuju tanah surgawi yang di sebut Aaru url=http://en.wikipedia.org/wiki/Geb]more..[/url]
Akhenaten / Amenhotep IV
Pharaoh Akhenaten dan keluarganya menyembah Aten

Stars
Three Pointed Star
Disebut juga Triquetra (IPA: [tɹaɪ'kwεtɹə]) berasal dari kata latin tri – three, dan quetrus – cornered. Arti sederhananya adalah segitiga dan ini telah digunakan untuk untuk menjelaskan bentuk yang lebih rumit seperti vesicae piscis. Sering juga ditambahkan lingkaran disekelilingnya.





Four-Pointed Star
Sun cross, adalah cross didalam lingkaran, dikenal sebagai salah satu symbol tertua. Lambang gabungan bagi Neolithic. Ditemukan pada tempat-tempat megalithic di Scotland, callanish, Pyrenees eropa kuno, Anatolia, Mesopotamia, Irania Plateau, kota Mohenjo-daro dan Harappa, sungai Indus.

Five-Pointed Star
Disebut juga Pentagram (pentalpha atau petangle) atau lebih formal lagi star pentagon. Pentagram dari kata Yunani πεντάγραμμον (pentagrammon) berarti lima garis. Pentagram banyak ditemukan sebagai symbol di Yunani kuno dan babilonia. Pentagram memiliki arti magis bagi Neopagan dan juga dalam freemasonry.
5 points merujuk kepada 5 element, bumi, api, air, udara, dan roh.
Pentagram Terbalik
Atau point down pentagram. Nama Baphomet muncul pertama kali pada catatan-catatan Knights Templar awal 1300an. Ada pula yang mengatakan bahwa kata ini datang dari bahasa perancis kuno.

Six-Pointed Star Atau juga dikenal dengan Hexagram.
Gabungan dari dua buah segitiga, melambangkan gabungan dari dua element, misalnya male dan female.
3x60 derajat, 6 titik, 6 sisi (2x3 segitiga, 6 cube), 6 segitiga… 666? Atau 33
Pada bagian sebelumnya perhatikan juga hexagram membentuk rhombus dan pentagon.
Ini bukan star of david, ini adalah bintang Saturnus. Yang adalah symbol paling kuat dalam occult.



Unicursal Hexagram
Unicursal hexagram digunakan oleh Hermetic Order of the Golden Dwan (atau Golden Dawn) ditemukan pada awal abad ke 15.





Marian Star :
Dalam proporsi yang tepat, marian star akan tampak dalam ratio 6/2.5. atau dalam ratio 333.







Hexagon
Hexagon adalah sebuah bentuk yang tepat dan cocok berada di dalam 6 pointed star.



Seven-Pointed Star atau Septagram/heptagram
Simbol penting pada Kabbalah sebagai sphere of Netzach, 7 planet, 7 metal alchemy, 7 hari dalam satu minggu. Septagram adalah symbol magis dalam kepercayaan pagan. Digunakan oleh Aleister Crowly dan Ordo Templi Orientis sebagai Star/Seal of Babylon.



Inverted Septagram
Disebut juga Seal of satan, sigil of satan, sigil of ameth, sigillum dei aemeth







Heptagon :  
Occult heptagon muncul dengan membawa kata-kata seperti "Levithmong", "Saitan", dan "Iaida".








Eight-pointed star
Octagram, Chaos star – ordo ab chao (out of chaos order)






Star of Astaroth
Dikenal juga sebagai star disc of Ishatar (babilon)








Nine-pointed star
Enneagram
Tiga segi tiga yang sama, pada 0, 40, 80 derajat. Chlamydomonas







Ten-Pointed star
Salah satu symbol pagan yang digunakan oleh mason
Note: if you look very closely you can see three 3-D pyramids. Hint: let your eyes relax, blur the image out.


Eleven-Pointed Star
Hendecagram
Bintang ini digunakan oleh Aleister Crowly Foundation, di temukan pada bangunan kubur kuno.




Twelve- Pointed Star
Dodecagram
Digunakan juga sebagai symbol kabbalah








Rune

Runic Alphabet

Adalah sebuah kumpulan alphabets menggunakan huruf runes untuk menulis beberapa bahasa German utama di adopsi dari alphabet latin dan untuk tujuan khusus. Versi Scandinavian juga dikenal sebagai futhark (atau fuþark, diambil dari 6 huruf pertama F, U, Þ, A, R, dan K). versi Anglo-Saxon di sebut futhorc. (http://en.wikipedia.org/wiki/Runic_alphabet%3Cbr%20/%3E)






Life Rune
Algiz -The life rune. Symbol perlindungan, pertolongan, pertahanan, peringatan, dukungan, tuntutan dan dilemma.



Death rune
Dikenal juga sebagai Nero’s Cross





Hagalaz Rune (Lihat juga Marian Star)
Hagalaz atau “Hail” Rune. Rune ini dihubungkan dengan kekuatan penghancur seperti cuaca, bencana alam, dan gangguan. Hagalaz juga dapat berarti penderitaan, kesusahan, kesakitan, cedera.


Sig Rune






Bersambung ke Part 3 (end) .. thx u

No comments:

Post a Comment