Sumber : Irwan Ariston Napitupulu, Superkoran (www.apakabar.ws)
Ketika mengisi bensin, saya sering kali ngobrol dengan petugas pom bensinnya. Kebiasaan saya memang suka mengobrol dengan siapa saja. Sering kalinya saya hanya ingin menambah wawasan saja dari hal-hal yang mungki tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya. Hal yang beberapa bulan ini saya tanyakan ke mereka di berbagai tempat pom bensin adalah apakah mereka tidak pusing mencium bau bensin setiap hari dan kenapa mereka tidak memakai masker penutup hidung agar mengurangi uap bensin yang terhirup.
Hal tersebut saya tanyakan, karena saya saja yang berdiri sebentar sambilngobrol, sudah langsung pusing karena menghirup bau bensin tersebut.Mereka, kurang lebih sepuluh orang, yang saya tanyakan semuanya menjawabbahwa sebenarnya mereka juga pusing. Mereka merasakan dada yang sesak. Danmakin parah lagi kalau pas mereka sedang sakit, katakan saja flu, perasaansakit di dada semakin menjadi.Ketika saya tanyakan kenapa mereka tidak memakai masker, jawaban merekasemuanya sama yaitu karena kebijakan perusahaan. Perusahaan melarang merekamemakai masker karena demi pelayanan ke pelanggan. Mereka diwajibkan untuktetap tersenyum ketika melayani pelanggan. Mereka bilang, kalau mereka pakaimasker, mereka tidak bisa lagi menunjukkan senyum mereka ke nasabah dan ituakan dianggap tidak sopan karena tidak menghargai pelanggan.Saya terkaget mendengar jawaban mereka. Jawaban mereka semuanya seragam.Jawaban mereka pun semakin diperkuat dengan iklan Pertamina di televisi yangmengutamakan senyum petugasnya ketika melayani pelanggan.Ironisnya, dibalik senyum yang mereka berikan, ada derita yang harus merekatanggung dengan mencium uap bensin setiap hari yang dapat memberikangangguan yang serius kepada kesehatan mereka, khususnya paru-paru dan otakmereka.Saya sebagai pelanggan lebih senang melihat mereka memakai masker penutuphidung, ketimbang mereka melayani dengan senyum tapi saya tahu dibaliksenyumnya, mereka menanggung derita yang tidak ringan.Melalui tulisan ini, saya mengajak kita yang peduli terhadap nasib parapekerja pom bensin untuk menyerukan kepedulian kesehatan petugas pom bensinagar pertamina dan pemilik pom bensin melengkapi petugas pom bensin denganmasker penutup hidung.Saya sebagai pelanggan pom bensin lebih peduli kesehatan petugas pom bensinketimbang senyuman mereka ketika mereka mengisikan bensin ke kendaraan saya.Saya sudah mulai merasa tidak nyaman karena tahu dibalik senyuman petugaspom bensin ada derita yang harus mereka tanggung akibat menghirup uapbensin.Semoga melalui tulisan ini, nasib kesehatan petugas pom bensin bisadiperbaiki dimulai dengan memakai masker penutup hidung.catatan:Sekedar tambahan catatan, untuk pom bensin yang buka 24 jam, diterapkan tigashift kerja. Kurang lebih mereka bekerja seharinya sekitar 8-9 jam. Jumlahjam yang cukup lama untuk menghirup uap bensin terus menerus.Silahkan di forward tulisan ini, khususnya ke mereka yang anda pikir dapatmempengaruhi untuk merubah kebijakan agar para petugas pom bensin dibolehkanmemakai masker penutup hidung.
No comments:
Post a Comment