Thursday, November 22, 2012

osteoarthritis dan osteoporosis

Ancaman pada perempuan usia lanjut


osteoarthritis dan osteoporosis merupakan dua penyakit yang menyerang tulang dan sendi.Osteoporosis merupakan penyakit sistemik yang menyerang tulang, mengakibatkan kepadatan tulang berkurang secara progresif sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah

Karena bersifat progresif, osteoporosis mengancam semua tulang yang ada didalam tubuh. secara sistemik, kerapuhan akan dialami oleh satu per satu tulang didalam tubuh. berbeda dengan osteoporosis, osteoarthritis merupakan penyakit melemahnya tulang rawan pada engsel. Pada umumnya, penyakit ini terjadi pada engsel atau sendi yang bersifat penopang seperti, punggung, lutut, pinggang dan pinggul serta leher. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai keluhan nyeri bahkan pembengkakan pada satu atau beberapa sendi tubuh yang menyebabkan sulit melakukan aktivitas rutin. Orang awam menyebutnya penyakit rematik.

Sebenarnya hal tersebut adalah gejala osteoarthritis, yang juga merupakan salah satu jenis penyakit rematik. Kedua penyakit ini terjadi akibat proses degerenatif. Osteoporosis banyakn terjadi pada orang berusia lanjut dan perempuan pasca-menopause. Pada periode menopause, hormon estrogen tidak berfungsi lagi. sementara salah satu fungsi hormon estrogen adalah mempertahankan massa tulang.

sedangkan osteoarthritis muncul mula-mula karena perubahan biokimiawi pada tulang rawan sendi, yang akhirnya menyebabkan integritas tulang rawan sendi terganggu. dalam hal ini terjadi penipisan tulang rawan sendi, sampai akhirnya tulang rawan sendi habis. Sama seperti Osteoporosis, penderita osteoarthritis pun kebanyakan perempuan usia lanjut.

Dr. Diana M Leiwkabessy, Medical Advisor PT navita Inti Prima mengatakan "Bentuk tubuh perempuan juga menjadi penyebab mengapa perempuan lebih berisiko mengalami osteoarthritis. Tubuh wanita lebih lebar di bagian pinggul, sementara laki-laki cenderung lurus. Biasanya lemak bertambah di pinggul dan perut ketika perempuan beranjak tua. Ini jelas akan memberikan beban yang lebih besar untuk lutut."

Untuk tindakan pencegahan mungkin terlambat bagi penderita yang sudah lanjut usia, yang bisa dilakukan adalah pengobatan. Pada penderita osteoporosis perempuan usia lanjut banyak dilakukan terapi sulih hormon estrogen.

Leliana, Product Manager PT Novell Pharmaeutical Laboratories berpendapat, "terapi sulih hormon estrogen paling efektif dilakukan selama 4-6 tahun setelah menopause. tetapi, kebanyakan orang memulainya setelah lebih dari enam tahun menopause, memang lebih berisiko, tetapi masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang."

leliana juga menambahkan pentingnya minum dua gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari karena bisa meningkatkan kepadatan tulang pada perempuan setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. 

Untuk osteoarthritis, Dr. Gerry Nelson, Product Manager PT Radian Sentra Nutrindo mengatakan, "pengobatan osteoarthritis bisa dilakukan melalui terapi farmakologi dan non-farmakologi."

pengobatan farmakologi yaitu dengan menggunakan obat-obatan. keuntungan yang didapat dengan menggunakan obat-obatan hanya sementara, karena kebanyakan hanya berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. 

Sedangkan pengobatan non-farmakologi berupa terapi tanpa obat-obatan antara lain, relaksasi, alat bantu, fisioterapi, istirahat, olahraga, kompres panas dan dingin dan konsumsi suplemen.

mengingat keluhan utama penderita osteoarthritis adalah timbulnya rasa nyeri, maka upaya yang mula-mula dilakukan adalah mengurangi rasa nyeri. ini dapat dimulai dengan cara sederhana yakni menghangatkan persendian yang sakit.

No comments:

Post a Comment